Mohon tunggu...
Agustinus Daniel
Agustinus Daniel Mohon Tunggu... -

Credo ut Intelligam - Aku percaya maka aku mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meditasi Yesus #6 - Doa Hening yang Menyegarkan Jiwa

26 Juli 2015   11:44 Diperbarui: 26 Juli 2015   11:48 9180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah berjumpa dengan beberapa teman yang sangat rasional dan sangat skeptis dengan hidup doa. Doa bagi mereka menjadi suatu kewajiban ritual yang membebani, semakin singkat semakin baik. Jangan harap mereka bisa berdoa selama satu jam setiap hari, berdoa selama lima atau sepuluh menit sudah terasa menyiksa.  Kisah Injil yang menceritakan tentang Tuhan Yesus yang semalam-malaman berdoa (Luk.6:12) bagi mereka bagaikan cerita fantasi atau imajinasi para penulis Injil..

Menurut pendapat saya, kemungkinan besar orang-orang seperti ini bukan tidak suka berdoa tapi mereka hanya tidak tahu bagaimana cara berdoa.

Kenyataannya memang banyak orang yang tidak tahu cara berdoa. Bahkan termasuk juga para rasul, sehingga mereka meminta pada Yesus,"Tuhan ajarilah kami berdoa..." (Luk.11:1).  Yesus adalah guru doa terbaik yang pernah ada. Ia tidak hanya mengajarkan bagaimana cara berdoa tapi juga apa yang harus didoakan.

Mengenai cara berdoa, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa dalam keheningan seperti yang sering dilakukan-Nya saat berdoa seorang diri. Lalu mengenai apa yang harus didoakan, Tuhan mengajarkan untuk berdoa tidak hanya mengenai apa yang kita butuhkan tetapi juga mengenai apa yang dikehendaki Tuhan (maka dalam Doa Bapa Kami kita mengatakan, "...jadilah kehendak-Mu....").

Meditasi Yesus berakar pada ajaran Yesus tentang cara berdoa, yaitu kita berdoa dalam keheningan batin. Demikian juga dalam Meditasi Yesus kita berdoa mengenai dua hal ini: apa yang paling kita butuhkan ("...kasihanilah aku orang berdosa.") dan apa yang paling dikehendaki Tuhan ("...aku mengasihi Engkau."). Ini menjadikan Meditasi Yesus sebagai doa paling sederhana yang merangkum seluruh ajaran Yesus tentang bagaimana harus berdoa.

Saya pribadi sudah mempraktekkan Meditasi Yesus ini 19 tahun lamanya. Meski harus saya akui juga bahwa saya tidak selalu konsisten dalam melakukannya (kadang saya melupakannya selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum kerinduan yang kuat menyeret saya untuk kembali lagi melakukan Meditasi Yesus), toh dengan segala kekurangan itu saya tetap merasakan buah-buahnya sangat luar biasa. Itu sebabnya saya ingin membagikan doa ini kepada siapa saja yang mencintai Kristus.

Meditasi Yesus, jika dilakukan dengan benar, akan terasa menyenangkan dan menyegarkan jiwa. Berdoa tidak lagi menjadi kewajiban yang membebani, tapi menjadi saat pertemuan dengan Tuhan yang begitu membahagiakan. Setelah anda mulai menikmati Meditasi Yesus ini, anda akan terbiasa melakukan Meditasi Yesus dengan penuh suka cita selama 1 jam atau lebih setiap hari.

Anda akan memahami apa yang saya katakan hanya kalau anda sudah mempraktekkannya.

Saya ingin menambahkan sedikit mengenai cara melakukan Meditasi Yesus untuk melengkapi apa yang sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya.

Cara melakukan Meditasi Yesus  amat mudah, tidak ada teknik-teknik pernafasan atau meditasi yang rumit. Meditasi Yesus bukan soal teknik pernafasan atau konsentrasi, tapi lebih pada sikap batin kita. Memang ada teknik-teknik pengaturan nafas atau cara-cara melakukan konsentrasi yang baik. Tapi itu bukan yang utama dibandingkan sikap batin kita saat mengucapkan doa.

Anda bisa mulai mempraktekkan Meditasi Yesus dengan mencari tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan. Ambil posisi berdoa yang nyaman sehingga anda tidak perlu sering-sering mengubah posisi saat bermeditasi. Pastikan tubuh kita rileks. Posisi apapun yang anda pilih, sejauh menunjukkan sikap yang layak dalam berdoa dan menghadap Tuhan dapat digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun