Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 107-108

2 Februari 2025   06:30 Diperbarui: 1 Februari 2025   17:48 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Reaksi Positif

Setelah melaksanakan eksperimen kedua mereka, Josefa, Didimus, dan Teguh mulai melihat reaksi positif yang signifikan dari masyarakat Kampung Tabonji. Hasil dari perubahan yang mereka terapkan mulai terlihat jelas di lapangan, membangkitkan antusiasme dan keyakinan baru di antara para petani dan penduduk kampung.

"Teguh, lihat ini!" seru Josefa dengan penuh semangat saat dia memeriksa tanaman ubi. "Tanaman-tanaman kita tumbuh lebih besar dan lebih sehat dibanding sebelumnya."

Teguh mengangguk, tersenyum puas. "Betul, Josefa. Ini hasil dari pemupukan organik dan sistem irigasi yang kita terapkan. Tanaman-tanaman ini benar-benar merespons dengan baik."

Didimus, yang sedang mencatat data di buku catatannya, menambahkan, "Dan ini bukan hanya soal ukuran. Kualitas ubinya juga meningkat. Ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani secara ekonomis."

Reaksi positif ini juga tercermin dalam percakapan sehari-hari antara warga kampung. Di sebuah warung kopi, Pak Budi berbicara dengan teman-temannya. "Kalian tahu, metode baru yang diajarkan Josefa, Didimus, dan Teguh benar-benar berfungsi. Ubi saya tumbuh lebih besar dari biasanya."

Pak Darto, yang awalnya skeptis, mengangguk setuju. "Awalnya saya ragu, tapi sekarang saya melihat hasilnya sendiri. Saya juga ingin belajar lebih banyak."

Sesepuh-sesepuh kampung juga memberikan apresiasi yang besar terhadap upaya para pemuda ini. Dalam sebuah pertemuan adat, Kepala Desa memberikan sambutan. "Inisiatif yang dilakukan Josefa, Didimus, dan Teguh adalah langkah maju bagi kita semua. Mereka tidak hanya meningkatkan hasil pertanian kita, tetapi juga melestarikan nilai-nilai tradisional kita."

Mbah Surip, salah satu sesepuh, menambahkan, "Ini bukti bahwa pengetahuan modern dan kearifan lokal bisa berjalan beriringan. Kita harus terus mendukung mereka."

Selain itu, mereka juga menerima banyak permintaan untuk menyelenggarakan lebih banyak workshop dan pelatihan bagi warga kampung. "Josefa, bisakah kita mengadakan lebih banyak pelatihan?" tanya Pak Budi. "Banyak dari kami yang ingin belajar lebih banyak tentang teknik baru ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun