Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

(Novel) Menapak Jejak di Kimaam, Episode 89-90

12 Januari 2025   04:25 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Didimus mengangguk, "Saya punya kenalan di dinas pertanian yang bisa kita ajak bicara. Mereka mungkin bisa membantu dengan pengadaan peralatan modern."

Teguh menyambung, "Saya akan mencari tahu lebih lanjut tentang acara penyuluhan reguler yang bisa kita rencanakan. Kita perlu jadwal yang konsisten untuk memastikan para petani terus mendapatkan informasi terbaru."

Setelah berjam-jam berdiskusi dan merancang, mereka akhirnya menyelesaikan rencana mereka dengan semangat tinggi. Josefa merasa bahwa mereka telah menetapkan dasar yang kokoh untuk menerapkan perubahan yang signifikan bagi masyarakat Kampung Tabonji.

"Saya percaya ini akan menjadi awal yang baik," kata Josefa dengan senyum puas. "Kita semua berada di jalur yang benar untuk membawa dampak positif yang nyata."

Didimus dan Teguh mengangguk setuju, penuh semangat untuk melangkah ke depan. Dengan rencana yang sudah disusun dengan cermat, mereka siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dalam misi mereka untuk menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern demi keberlanjutan pertanian dan kesejahteraan masyarakat Kampung Tabonji.

Kesiapan untuk Bertindak

Josefa, Didimus, dan Teguh berkumpul di ruang pertemuan desa, meja mereka dipenuhi dengan laptop, catatan, dan materi pelatihan yang mereka susun dengan cermat. Mereka memeriksa ulang setiap detail untuk memastikan semuanya siap.

"Teguh, bagaimana persiapan demonstrasi lapangan di ladang Pak Yohanes?" tanya Josefa sambil mengecek daftar peralatan yang sudah disiapkan.

Teguh mengangguk, "Semuanya sudah siap, Bu Josefa. Kami sudah memeriksa alat-alat yang diperlukan untuk presentasi dan demonstrasi. Pak Yohanes juga sudah memberi izin untuk menggunakan ladangnya sebagai contoh."

Didimus menambahkan, "Saya sudah mengonfirmasi dengan kepala desa tentang tempat pelaksanaan pelatihan besok. Mereka akan menyediakan aula desa dan membantu menyebarkan informasi kepada petani."

Josefa menghela nafas lega, "Baik, itu bagus sekali. Kita sudah hampir siap untuk mulai. Apakah kita perlu mengecek kembali modul pelatihan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun