Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 73-74

21 Desember 2024   05:25 Diperbarui: 20 Desember 2024   15:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumen Pribadi)

Dr. Herlambang memberikan beberapa saran berharga tentang cara memperkuat laporan Josefa, termasuk menambahkan lebih banyak data kuantitatif dan studi kasus serupa dari tempat lain. Dia juga menyarankan Josefa untuk mencari dukungan dari pemerintah daerah dan organisasi non-pemerintah yang mungkin tertarik untuk mendanai proyek tersebut.

"Menambahkan data kuantitatif akan membuat laporanmu lebih kuat, Josefa. Kamu juga bisa mencari referensi dari proyek serupa di daerah lain sebagai pembanding," tambah Dr. Herlambang.

Diskusi berlangsung lebih dari satu jam. Josefa merasa sangat terbantu oleh masukan dan arahan yang diberikan oleh Dr. Herlambang. Dia menyadari bahwa bimbingan ini sangat penting untuk menyempurnakan rencana dan laporan yang telah disusunnya.

"Saya akan menunggu perkembangan selanjutnya dari proyekmu, Josefa," kata Dr. Herlambang sambil tersenyum. "Saya yakin kamu bisa membawa perubahan positif bagi kampung halamanmu."

"Terima kasih banyak, Pak. Masukan Bapak sangat berharga bagi saya," ujar Josefa dengan penuh rasa syukur.

Dengan semangat baru, Josefa meninggalkan ruang dosen. Dia merasa lebih percaya diri dan siap untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam perjalanannya membawa ilmu dan perubahan bagi Kampung Tabonji.

Persiapan Pulang

Setelah berbulan-bulan belajar dan bekerja keras di IPB, Josefa merasa sudah tiba waktunya untuk kembali ke kampung halamannya, Kampung Tabonji di Pulau Kimaam, Papua Selatan. Persiapan pulang bukan hanya soal fisik, tetapi juga persiapan mental dan emosional setelah menjalani pengalaman yang penuh tantangan dan pembelajaran di Bogor.

Josefa menghabiskan waktu terakhirnya di Bogor dengan berbagai kegiatan terakhir bersama teman-temannya. Mereka mengadakan acara perpisahan kecil di kampus, mengingat momen-momen indah selama menjalani studi di sana. Di tengah keceriaan itu, Teguh mendekati Josefa dengan senyum penuh makna.

"Josefa, rasanya baru kemarin kita memulai perjalanan ini," kata Teguh sambil menatap langit senja. "Sekarang, kita di sini, siap untuk melangkah ke fase berikutnya."

Josefa mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Teguh. Banyak sekali yang sudah kita lalui bersama. Aku bersyukur memiliki teman seperti kamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun