"Sistem ini akan membantu menghemat air dan memastikan tanaman mendapatkan cukup air," jelas Teguh.
Josefa menambahkan, "Dan kita bisa mengajak beberapa pemuda kampung untuk membantu memasang sistem ini, agar mereka juga belajar dan bisa merawatnya nanti."
Dengan rencana yang matang, Josefa merasa lebih percaya diri untuk kembali ke Kampung Tabonji dan memulai proses integrasi ini. Dia sadar bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dengan pengetahuan dan dukungan dari teman-teman seperti Teguh, dia yakin bisa membawa perubahan positif bagi kampung halamannya.
"Teguh, aku merasa lebih optimis sekarang," kata Josefa. "Kita telah merencanakan semuanya dengan baik. Aku tidak sabar untuk mulai bekerja di kampung."
Teguh mengangguk penuh keyakinan. "Kita akan berhasil, Josefa. Yang penting adalah kita melibatkan masyarakat dan menjelaskan setiap langkah dengan jelas."
Di akhir diskusi, mereka berdua merasa optimis dan siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Integrasi ilmu modern dengan kearifan lokal bukan hanya tentang meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga tentang membangun masa depan yang berkelanjutan bagi komunitas mereka.
"Ini bukan hanya proyekmu, Josefa. Ini adalah proyek kita," kata Teguh dengan senyum hangat.
"Terima kasih, Teguh. Dukunganmu sangat berarti bagiku," jawab Josefa dengan penuh rasa syukur.
Dengan semangat yang membara, mereka berdua siap membawa perubahan positif bagi Kampung Tabonji.
Menghubungkan dengan Tradisi
Setelah berbulan-bulan belajar dan merancang integrasi ilmu modern, Josefa menyadari bahwa langkah berikutnya adalah menghubungkan pengetahuan baru ini dengan tradisi yang telah lama dianut oleh masyarakat Kampung Tabonji. Dia tahu bahwa tanpa dukungan dan pemahaman dari masyarakat, inovasi apapun tidak akan berhasil.