Menghindari kompetisi yang merugikan: Kompetisi dapat membawa dampak positif jika dijalankan dengan sehat, namun dalam lingkungan yang bersifat kooperatif, kompetisi yang berlebihan dapat merugikan semangat kebersamaan. Kompetisi yang merugikan cenderung memicu persaingan yang tidak sehat, sehingga menimbulkan rasa iri dan memadamkan potensi sinar orang lain. Seorang pemimpin perlu menyadari bahwa tujuan utama dari kepemimpinan bukanlah untuk mendominasi, tetapi untuk mendukung pertumbuhan bersama. Simon Sinek, dalam Leaders Eat Last: Why Some Teams Pull Together and Others Don't (2014), menggarisbawahi pentingnya menghindari pola pikir yang bersifat kompetitif dalam kepemimpinan. Sinek menyatakan, " Kepemimpinan bukan hanya tentang memegang kendali. Kepemimpinan adalah tentang menjaga mereka yang berada di bawah tanggung jawab kita." Para pemimpin diajak untuk mengalihkan fokus mereka dari "memenangkan" persaingan menuju mengasuh dan menjaga timnya agar semua anggotanya dapat berkembang dan berkontribusi maksimal. Paus Fransiskus dalam Fratelli Tutti (2020) menyatakan bahwa "solidaritas berarti lebih dari sekadar terlibat dalam tindakan kedermawanan yang sporadis. Hal ini berarti berpikir dan bertindak dalam kerangka komunitas." Dengan prinsip ini, pemimpin diajak untuk melihat sesamanya sebagai saudara, bukan pesaing, dan memupuk lingkungan yang mendorong pertumbuhan kolektif daripada persaingan.
Uraian di atas menunjukkan, menjadi terang adalah panggilan mulia yang menuntut kita tidak hanya bersinar untuk diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat berkelanjutan bagi orang lain. Kepemimpinan yang berlandaskan harmoni dan dukungan berarti sinar kita tidak memadamkan cahaya orang lain, melainkan memperkuat sinar kolektif yang lebih besar. Hindari godaan untuk mengutamakan kepentingan sendiri atau menganggap remeh kontribusi orang lain. Dengan sikap rendah hati dan kemauan untuk memberdayakan, para pemimpin dapat menciptakan dampak positif yang bertahan lama, di mana setiap orang merasa dihargai dan siap memberikan kontribusi terbaik. Semoga setiap cahaya mendapat tempat untuk bersinar tanpa perlu merasa takut akan redup.
Merauke, 9 November 2024
Agustinus Gereda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H