Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 31-32

20 Oktober 2024   06:10 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Didimus mengajarkan cara-cara untuk memelihara tanah dan air, serta bagaimana teknik pertanian dapat diadaptasi untuk tetap ramah lingkungan sambil meningkatkan hasil pertanian.

"Teknik pertanian yang ramah lingkungan sangat penting, Josefa. Misalnya, sistem rotasi tanaman dapat membantu menjaga kesuburan tanah," Didimus menjelaskan sambil menanam benih.

"Wow, ini sangat informatif. Aku akan menerapkan ini di kampung halamanku nanti," kata Josefa sambil membantu Didimus.

Selain itu, Didimus juga menginspirasi Josefa melalui pendekatannya yang holistik terhadap kehidupan. Dia menekankan bahwa keberhasilan dalam pertanian tidak hanya tentang teknik dan ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang hubungan yang baik dengan alam dan masyarakat sekitar.

"Josefa, ingatlah bahwa kita bukan hanya petani, tapi juga bagian dari ekosistem ini. Kita harus menjaga keseimbangan dengan alam dan komunitas," kata Didimus saat mereka beristirahat di bawah pohon besar.

Josefa mulai melihat bahwa impian besar tentang mengembangkan pertanian berkelanjutan di kampung halamannya tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga penting untuk masa depan Papua. Dia merasa terdorong untuk terus belajar dan menggabungkan pengetahuan modern yang diperolehnya dengan nilai-nilai lokal yang mendalam yang diajarkan oleh Didimus.

"Didimus, aku semakin yakin bahwa kita bisa membuat perubahan besar. Aku akan berusaha keras untuk mewujudkan impian ini," kata Josefa dengan penuh semangat.

Didimus tersenyum bangga. "Aku tahu kamu bisa, Josefa. Kamu punya semangat dan dedikasi yang luar biasa. Kita bersama-sama akan membuat Papua lebih baik."

Inilah menandai peran penting Didimus sebagai mentor dan pendorong dalam perjalanan Josefa. Inspirasi dan pengetahuan yang diberikan Didimus tidak hanya membuka wawasan Josefa tentang pertanian dan lingkungan, tetapi juga membantunya menemukan kedalaman dalam visi dan tujuan hidupnya di masa depan.

Keputusan untuk Belajar Lebih Jauh

Saat Josefa duduk di meja makan dengan kedua orang tuanya, udara terasa tegang. Ibunya menatapnya dengan penuh kekhawatiran, "Josefa, kamu harus memahami bahwa kami hanya ingin yang terbaik untukmu. Mengapa tidak melanjutkan studi di Universitas Musamus? Kita bisa membantumu lebih dekat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun