Spaced pepetition (pengulangan berselang): Spaced repetition adalah metode pengulangan di mana informasi diulang dengan interval waktu yang semakin panjang. Teknik ini berdasarkan kurva pelupaan yang diperkenalkan oleh Ebbinghaus (1885), di mana informasi diulang tepat sebelum kita lupa. Aplikasi spaced repetition, seperti Anki dan Quizlet, telah membuktikan keefektifannya dalam meningkatkan retensi memori jangka panjang. Menurut Cepeda et al. (2006), spaced repetition adalah metode yang efektif untuk memperkuat memori dan memastikan retensi jangka panjang.
Interleaving (pencampuran): Interleaving adalah metode belajar di mana berbagai topik atau jenis masalah dipelajari secara berselang-seling alih-alih memfokuskan pada satu topik dalam satu sesi belajar. Dalam Interleaving Helps Students Apply Their Learning, Rohrer (2012) menyatakan bahwa interleaving membantu dalam membangun keterampilan diskriminasi dan adaptasi, meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam. Brown, Roediger, dan McDaniel (2014), dalam Make It Stick: The Science of Successful Learning, menjelaskan bahwa interleaving membantu mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam berbagai konteks.
Kedua, tips untuk menghindari kebosanan dan meningkatkan motivasi saat belajar dengan pengulangan.
Variasi dalam metode belajar: Menggunakan berbagai metode belajar seperti membaca, menulis, mendengarkan, dan melakukan aktivitas praktis dapat membantu menjaga minat dan mencegah kebosanan. Menurut Fiorella dan Mayer (2015, Learning as a Generative Activity: Eight Learning Strategies that Promote Understanding, variasi dalam metode belajar dapat meningkatkan keterlibatan dan efektivitas belajar.
Membuat tujuan kecil dan terukur: Memecah materi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai membantu dalam mempertahankan motivasi. Locke dan Latham (2002), Building a Practically Useful Theory of Goal Setting and Task Motivation: A 35-Year Odyssey, menunjukkan bahwa tujuan yang jelas dan menantang namun dapat dicapai meningkatkan motivasi dan kinerja.
Memberikan reward atau penghargaan: Menetapkan sistem reward untuk diri sendiri setelah mencapai tujuan belajar tertentu dapat meningkatkan motivasi. Menurut Deci dan Ryan (2000), The 'What' and 'Why' of Goal Pursuits: Human Needs and the Self-Determination of Behavior, penghargaan intrinsik dan ekstrinsik dapat berfungsi sebagai pendorong motivasi untuk belajar.
Menggabungkan waktu istirahat yang teratur: Memberikan waktu istirahat yang cukup selama sesi belajar dapat membantu menyegarkan pikiran dan mencegah kejenuhan. Penelitian oleh Dempster (1988) menyatakan bahwa istirahat yang teratur membantu meningkatkan efisiensi belajar dan retensi informasi.
Ketiga, pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bebas gangguan. Lingkungan belajar yang kondusif dan bebas gangguan sangat penting untuk efektivitas pengulangan dan proses belajar secara keseluruhan. Menurut Baddeley dan Hitch (1974), dalam Working Memory, gangguan eksternal dapat mengganggu proses memori kerja dan menghambat pembelajaran. Berikut, beberapa langkah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Memilih tempat belajar yang tenang dan terorganisir. Menggunakan teknologi (alat bantu belajar digital) secara bijak. Menetapkan jadwal belajar yang konsisten, yang akan membantu membangun kebiasaan belajar yang baik dan meminimalkan gangguan.
Paparan di atas menunjukkan bahwa pengulangan, bagaikan mantra ajaib dalam dunia belajar. Pepatah Latin Repetitio est mater studiorum telah lama menjadi pengingat akan kekuatannya dalam membuka pintu penguasaan. Melalui pengulangan, kita mengantarkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, menjadikannya pengetahuan yang tertanam kuat. Otot-otot memori kita terlatih, memungkinkan kita untuk terampil dalam berbagai hal, dari memainkan alat musik hingga menguasai bahasa asing. Pengulangan bukan sekadar membosankan diri dengan melakukan hal yang sama berulang-ulang. Pengulangan yang efektif melibatkan strategi, variasi, dan dedikasi. Temukan cara belajar yang menarik, atur waktu istirahat yang cukup, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Bukalah pintu potensi belajar dengan kekuatan pengulangan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H