Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seragam Sekolah, Simbol Kesetaraan atau Beban Ekonomi?

5 Juli 2024   04:50 Diperbarui: 5 Juli 2024   04:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan individu dan masyarakat. Di Indonesia, sistem pendidikan telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang tertib dan inklusif. Salah satu kebijakan yang paling menonjol adalah penerapan seragam sekolah. Seragam telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan kita, dengan tujuan menciptakan kesetaraan, kedisiplinan, dan identitas bagi para siswa. Setiap tahun, jutaan siswa di seluruh negeri mengenakan pakaian seragam dalam warna dan desain, mencerminkan semangat kesatuan dalam keragaman. 

Namun, di balik citra seragam yang harmonis tersebut, terdapat realitas lain yang sering dilupakan. Seragam sekolah, yang seharusnya menjadi simbol kesetaraan dan kesatuan, dapat menjadi beban ekonomi bagi keluarga kurang mampu. Kenaikan harga seragam dari tahun ke tahun menambah tekanan finansial orang tua, khususnya pada awal tahun ajaran baru ketika biaya pendidikan memuncak. Artikel ini berusaha menggali lebih dalam dualitas seragam sekolah di Indonesia: sebagai simbol kesetaraan yang ideal dan beban ekonomi yang nyata. Diharapkan kita dapat menemukan solusi yang lebih inklusif dan adil bagi semua siswa, tanpa mengorbankan nilai-nilai penting yang diusung oleh kebijakan seragam sekolah.

Sejarah dan Makna Seragam Sekolah

Kebijakan seragam sekolah di Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang. Pada masa penjajahan Belanda, seragam sekolah digunakan di sekolah-sekolah yang diperuntukkan bagi kaum pribumi dan elit kolonial. Pada masa itu seragam menjadi simbol status sosial dan pendidikan yang terpisah antara penduduk lokal dan penjajah.

Setelah kemerdekaan, sistem pendidikan nasional Inddonesia mengalami banyak perubahan, termasuk kebijakan seragam sekolah. Pada tahun 1970-an, pemerintah mulai mengimplementasikan kebijakan seragam sekolah secara lebih formal dan menyeluruh. Tujuannya adalah memperkuat rasa kesatuan dan identitas nasional di kalangan siswa. Kebijakan ini diwujudkan melalui Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1975, yang menetapkan penggunaan seragam sekolah sebagai bagian dari upaya penertiban dan peningkatan disiplin di sekolah-sekolah.

Pada 1982, kebijakan seragam sekolah semakin diperkuat dengan dikeluarkannya SK Mendikbud Nomor 052/U/1982 tentang Pedoman Pakaian Seragam Sekolah bagi Murid Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Kebijakan ini tidak hanya mengatur warna dan model seragam, tetapi juga menetapkan atribut-atribut seperti lambang sekolah dan tanda pengenal.

Penerapan seragam sekolah di Indonesia pada awalnya dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan penting. Pertama, seragam sekolah dianggap sebagai alat untuk menciptakan kesetaraan di antara para siswa. Dengan mengenakan pakaian yang sama, diharapkan tidak ada perbedaan mencolok antara siswa dari berbagai latar belakang ekonomi dan sosial. Hal ini dapat mengurangi rasa iri dan kompetisi berlebihan terkait penampilan, sehingga siswa lebih fokus pada kegiatan belajar mengajar.

Kedua, seragam sekolah dimaksudkan menumbuhkan kedisiplinan di kalangan siswa. Pakaian seragam dalam warna dan desain memberikan kesan rapi dan tertib, yang dapat tercermin dalam perilaku dan sikap siswa sehari-hari. Disiplin dalam berpakaian dianggap sebagai langkah awal untuk membentuk karakter dan etika siswa, yang nantinya akan berguna dalam kehidupan mereka di masa depan. Menurut Ahmad Suryana (2010), dalam Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia, seragam sekolah memiliki makna yang mendalam, bukan hanya sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol kesatuan dan kedisiplinan yang diharapkan dapat membentuk karakter siswa sejak dini.

Selain itu, seragam sekolah berfungsi sebagai identitas institusi pendidikan. Setiap sekolah memiliki seragam yang khas, yang membedakan mereka dari sekolah lain. Ini tidak hanya memperkuat rasa kebanggaan terhadap sekolah, tetapi juga mempermudah pengawasan dan pengendalian siswa di luar lingkungan sekolah. Dengan seragam, siswa lebih mudah dikenali dan diidentifikasi, yang dapat meningkatkan rasa aman dan tanggung jawab.

Beban Ekonomi Bagi Keluarga Kurang Mampu

Meskipun seragam sekolah memiliki banyak manfaat, penerapannya tidak lepas dari tantangan, terutama terkait biaya yang harus ditanggung oleh orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun