Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggali Hikmah Filosofi Bangsa Jepang, Inspirasi bagi Kita di Indonesia

3 Juli 2024   05:03 Diperbarui: 3 Juli 2024   05:35 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangsa Jepang terkenal dengan disiplin yang tinggi serta ulet dan cerdas. Lebih dari itu, mereka memiliki tiga filosofi yang mendasar, yakni ikigai, kaizen, dan gaman. Ketiga filosofi yang disebutkan merupakan konsep yang sangat penting dalam budaya Jepang. Ia menjadi landasan kesuksesan dan kesejahteraan. Selain itu, filosofi tersebut memberikan wawasan yang berharga tentang cara hidup yang memuaskan dan berkelanjutan. Artikel ini berusaha menggali hikmah filosofi tersebut serta inspirasinya bagi bangsa kita.

Hakikat Filosofi Jepang Bangsa Jepang

Dalam budaya Jepang, hakikat filosofi ikigai "temukan alasanmu untuk bangun setiap pagi", kaizen "buat sedikit perubahan positif setiap hari", dan gaman "seni kesabaran dan ketahanan" dapat dijelaskan sebagai berikut.

Temukan alasanmu untuk bangun setiap pagi (Ikigai)

Ikigai berasal dari kata iki "hidup" dan gai "nilai". Konsep ini mengacu pada alasan seseorang untuk bangun setiap pagi, atau inti dari keberadaannya. Ikigai adalah menemukan tujuan hidup yang memberikan makna dan kepuasan secara pribadi. Ketika seseorang mengetahui apa yang mereka cintai, apa yang mereka kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang mereka dapatkan dari, mereka menemukan ikigai mereka. Dengan menemukan dan mengejar ikigai, orang Jepang diperintahkan untuk hidup dengan lebih bermakna, dan hal ini memberikan motivasi yang kuat untuk bangun setiap pagi.

Buat sedikit perubahan positif setiap hari (Kaizen)

Kaizen adalah konsep perbaikan berkelanjutan yang berfokus pada membuat perubahan kecil dan terus-menerus untuk mengembangkan kualitas hidup. Hal ini melibatkan pendekatan secara bertahap untuk meningkatkan diri dan pekerjaan dengan cara yang tidak membebani atau mengintimidasi. Pada tingkat individu, kaizen mendorong untuk melakukan perubahan positif kecil dalam kebiasaan, keterampilan, atau rutinitas setiap hari. Dengan cara ini, seseorang dapat mencapai peningkatan yang signifikan dalam jangka panjang tanpa merasa terlalu terbebani oleh tugas yang besar. Konsep kaizen mempromosikan gagasan, bahwa bahkan perubahan kecil pun memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan seseorang.

Seni kesabaran dan ketahanan (Gaman)

Gaman adalah konsep kesabaran dan ketahanan dalam menghadapi tantangan atau penderitaan. Ia mengajarkan nilai-nilai ketahanan dan kemampuan untuk bertahan dalam situasi sulit tanpa mengeluh atau menyerah. Konsep ini sering diterjemahkan sebagai "bersabar". Lebih dari itu, gaman adalah menerima dan mengatasi rintangan dengan sikap yang teguh dan tenang. Dalam budaya Jepang, gaman dihargai sebagai tindakan keberanian dan ketabahan yang kuat. Ia mengajarkan pentingnya menemukan kekuatan dalam kesulitan, tidak mengalihkan tanggung jawab atau menyerah dalam menghadapi rintangan.

Fondasi Budaya Jepang: Landasan Kesuksesan dan Kesejahteraan

Sebagai budaya dan filosofi, ikigai, kaizen, dan gaman memiliki akar yang dalam, dan telah menjadi landasan bagi banyak aspek kehidupan sehari-hari. Berikut, beberapa argumen yang mendukung pentingnya budaya dan filosofi Jepang.

Budaya Jepang sangat menekankan efektivitas dan efisiensi dalam segala hal, dari pekerjaan hingga kehidupan pribadi. Konsep kaizen, misalnya, menekankan pentingnya melakukan perubahan kecil namun terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi. Hal ini tercermin dalam praktik bisnis Jepang yang terkenal, yakni perusahaan sering mengadopsi pendekatan bertahap untuk inovasi dan perbaikan proses.

Filosofi ikigai memperkuat pentingnya menemukan keseimbangan dan keharmonisan antara keinginan pribadi, keahlian, dan kebutuhan masyarakat. Hal ini mengajarkan, bahwa ketika seseorang menemukan tujuan hidup yang sesuai dengan keahlian dan keinginannya, ia akan hidup lebih bahagia dan bermakna. Pendekatan ini menciptakan keseimbangan antara pemenuhan pribadi dan kontribusi terhadap masyarakat.

Konsep gaman mendorong ketahanan dan ketegasan dalam menghadapi tantangan dan penderitaan. Hal ini tercermin dalam sejarah Jepang yang penuh dengan kejadian sulit, seperti bencana alam dan perang. Budaya Jepang menghargai ketahanan mental dan emosional, serta kemampuan untuk bertahan dan bangkit kembali dari kesulitan.

Budaya Jepang sangat menekankan pentingnya keterhubungan dan solidaritas sosial. Hal ini tercermin dalam konsep wa "harmoni", yang mendorong kerja sama dan koordinasi dalam masyarakat. Pemahaman ini memperkuat hubungan antar-individu dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Orang Jepang terkenal dengan disiplin tinggi dan kerja keras. Hal ini tercermin dalam pendekatan mereka terhadap pendidikan, pekerjaan, dan pengembangan pribadi. Konsep Kaizen menekankan pentingnya dedikasi dan kerja keras dalam mencapai tujuan jangka panjang.

Budaya Jepang terkenal karena menghargai keindahan dan kesederhanaan dalam segala hal, dari seni hingga desain. Konsep ini tercermin dalam estetika Jepang, seperti dalam seni taman dan seni kaligrafi, yang menekankan kesederhanaan, keteraturan, dan kedamaian.

Inspirasi bagi Bangsa Kita

Budaya dan filosofi ikigai, kaizen, dan gaman dapat dijadikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi bangsa kita, antara lain sebagai berikut.

Bangsa kita dapat belajar untuk lebih sadar akan tujuan hidup dan mencari ikigai, atau alasan untuk bangun setiap pagi. Dengan memahami apa yang mereka cintai, apa yang mereka kuasai, apa yang dibutuhkan, dan apa yang mereka dapatkan dari, mereka dapat menemukan tujuan hidup yang lebih bermakna dan memuaskan.

Konsep kaizen dapat menginspirasi bangsa kita untuk mengadopsi pendekatan perbaikan berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pelayanan publik. Dengan membuat perubahan kecil namun terus-menerus, kita dapat mencapai peningkatan yang signifikan dalam hal efisiensi, kualitas, dan produktivitas.

Kita dapat belajar dari konsep gaman dalam menghadapi tantangan dan kesulitan melalui ketahanan dan ketegasan. Dalam menghadapi berbagai masalah, seperti bencana alam, konflik sosial, atau tantangan ekonomi, kita dapat mengembangkan sikap yang teguh dan tenang, serta tidak mudah menyerah.

Kita dapat mengambil inspirasi dari konsep wa, yang mendorong kerja sama dan solidaritas sosial dalam nuansa yang harmonis. Dengan memperkuat hubungan antar-individu dan mempromosikan keharmonisan dalam masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Bangsa kita dapat menghargai keindahan dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari, serta mempromosikan nilai-nilai tersebut dalam seni, budaya, dan desain. Dengan menghargai keindahan alam dan budaya, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat identitas nasional.

Berdasarkan uraian di atas, budaya dan filosofi Jepang (ikigai, kaizen, dan gaman) telah mengembangkan fondasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan, serta membangun komunitas yang kokoh dan harmonis. Ketiga filosofi ini saling terkait dan melengkapi dalam membentuk pendekatan hidup yang bermakna dan memuaskan. 

Ikigai memberikan tujuan dan motivasi, kaizen menunjukkan cara untuk terus meningkatkan diri, dan gaman mengajarkan ketahanan dan kesabaran dalam menghadapi rintangan. Jika filosofi ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mencapai kehidupan yang lebih berarti, produktif, dan bahagia. Dengan mengambil inspirasi filosofi Jepang, kita dapat mengembangkan pendekatan hidup yang lebih bermakna, produktif, dan berkelanjutan, serta membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif, tanpa mengabaikan penghargaan yang kuat terhadap Pancasila sebagai filosofi kita sendiri. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun