Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keterampilan Sosial: Modal Sukses di Sekolah dan Perguruan Tinggi

29 Juni 2024   06:44 Diperbarui: 29 Juni 2024   07:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era globalisasi dan teknologi yang maju, keterampilan akademis saja tidak cukup untuk sukses di sekolah dan perguruan tinggi. Kemampuan berinteraksi, berkomunikasi efektif, dan bekerja sama dengan beragam individu dari latar belakang yang berbeda semakin krusial. Keterampilan sosial, seperti empati, penyelesaian konflik, dan adaptasi terhadap situasi baru, memainkan peran penting dalam prestasi akademis dan profesional.

Sekolah dan perguruan tinggi tidak hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga lingkungan sosial yang memungkinkan individu belajar berinteraksi dengan teman sekelas, guru, dan dosen. Relasi positif ini dapat meningkatkan motivasi belajar, memperluas jaringan sosial, dan membuka peluang baru. Keterampilan sosial juga membantu peserta didik mengatasi tantangan, mengelola stres, dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.

Penting bagi institusi pendidikan untuk tidak hanya fokus pada pengajaran akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan sosial. Artikel ini mengulas urgensi keterampilan sosial dalam mendukung kesuksesan di sekolah dan perguruan tinggi, serta memberikan contoh konkret penerapan keterampilan tersebut untuk meraih prestasi yang lebih baik.

Meningkatkan Kerja Sama Tim

Keterampilan sosial, salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan. Menurut Howard Gardner (1983), dalam Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, kecerdasan interpersonal merupakan salah satu dari delapan jenis kecerdasan manusia. Dengan mengembangkan keterampilan sosial, individu dapat meningkatkan peluang untuk sukses di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan pribadi.

Keterampilan sosial yang baik penting dalam konteks kerja sama tim di lingkungan akademis. Dalam tugas kelompok, proyek, dan presentasi, kemampuan untuk berkolaborasi dengan orang lain penting untuk mencapai hasil yang optimal. Melalui keterampilan sosial yang baik, peserta didik dapat memahami peran masing-masing anggota tim, membagi tugas dengan adil, dan bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan bersama.

Komunikasi yang efektif adalah salah satu kunci dalam kerja sama tim yang sukses. Keterampilan ini memungkinkan anggota kelompok untuk berbagi ide tanpa rasa takut, menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan.

Kerja sama tim yang efektif tidak hanya meningkatkan kualitas hasil belajar, tetapi juga mendorong rasa tanggung jawab individu. Ketika peserta didik bekerja dalam tim, mereka belajar menghargai kontribusi masing-masing anggota dan memahami bahwa keberhasilan kelompok bergantung pada komitmen dan usaha semua anggota. Dengan demikian, keterampilan sosial yang baik tidak hanya meningkatkan kemampuan akademis, tetapi juga membentuk karakter peserta didik menjadi lebih bertanggung jawab dan kooperatif.

Membangun Relasi yang Positif dengan Guru dan Dosen

Keterampilan sosial yang baik penting dalam membangun relasi yang positif dengan guru dan dosen. Relasi yang positif ini dapat memberikan dukungan emosional dan akademis yang berharga bagi peserta didik, membantu mereka merasa lebih terhubung dan termotivasi dalam lingkungan belajar mereka.

Komunikasi yang efektif adalah elemen penting dalam membangun relasi yang positif dengan guru dan dosen. Dengan berkomunikasi secara hormat dan terbuka, peserta didik lebih mudah mendiskusikan kesulitan yang mereka hadapi, meminta penjelasan lebih lanjut, serta menerima kritik dan saran dengan sikap positif untuk perbaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun