Menurut Greenberg dan Westcott (2006), dalam Jurnal Psikologi Sosial, uang memiliki potensi merusak hubungan interpersonal karena sering dikaitkan dengan kepercayaan dan kejujuran. Ketika uang menjadi masalah, hubungan bisa berubah dari saling mendukung menjadi saling mencurigai.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Masalah Utang Teman
Salah satu penyebab utama masalah utang di antara teman adalah kurangnya komunikasi dan kejelasan mengenai persyaratan pinjaman, termasuk jumlah uang, bunga, dan jangka waktu.
Menurut Ruth Perednik (2018) dalam The Communication Breakdown, komunikasi yang jelas adalah kunci untuk menghindari konflik dalam semua jenis hubungan, termasuk yang melibatkan transaksi finansial. Ketidakjelasan dalam kesepakatan dapat menimbulkan masalah tak terduga.
Perubahan situasi keuangan atau pribadi, seperti kehilangan pekerjaan, biaya tak terduga, atau perubahan dalam kehidupan pribadi (pernikahan, perceraian, kelahiran anak), juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membayar kembali pinjaman.
Menurut David Bach (2004) dalam The Automatic Millionaire, situasi keuangan pribadi bisa berubah drastis, sehingga penting mempertimbangkan kemungkinan ini saat meminjam atau meminjamkan uang.
Persepsi berbeda tentang kewajiban dan tanggung jawab dapat menyebabkan konflik, termasuk kewajiban moral dan tanggung jawab finansial. Dalam Money and Happiness, Laura Rowley (2005) menyatakan bahwa persepsi dan nilai-nilai pribadi mengenai uang sangat bervariasi, dan perbedaan ini sering menjadi sumber konflik dalam hubungan pinjaman.
Faktor psikologis seperti rasa tidak enak, rasa bersalah, dan rasa malu juga berperan dalam masalah utang teman. Menurut Dan Ariely (2008), dalam Predictably Irrational, keputusan finansial sering dipengaruhi oleh faktor psikologis yang tidak rasional, seperti rasa malu dan bersalah, yang dapat merusak situasi utang di antara teman.
Strategi Menjaga Persahabatan dalam Utang Piutang
Pertama, komunikasi yang terbuka dan jujur. Komunikasi efektif adalah kunci menjaga persahabatan saat ada utang piutang. Langkah-langkahnya, termasuk membicarakan masalah dengan tenang dan hormat, menjelaskan situasi keuangan dan rencana pembayaran, serta mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain.
Kedua, menetapkan perjanjian yang jelas. Penting memiliki perjanjian tertulis mengenai pinjaman, mencakup jumlah uang, bunga, jangka waktu, konsekuensi, cara pembayaran, penalti keterlambatan, serta hak dan kewajiban kedua pihak.