Dalam pemeliharaan hutan, perlu diperhatikan beberapa prinsip. Prinsip-prinsip mencakup penebangan pohon yang selektif dan terencana, penanaman kembali pohon, pengelolaan hutan secara berkelanjutan, pencegahan kebakaran hutan, penegakan hukum terhadap tindak perusakan hutan.
Pemeliharaan hutan secara bertanggung jawab berdampak terhadap akses air bersih dan sehat. Dampaknya, antara lain meningkatkan ketersediaan air bersih, menjaga kualitas air, meningkatkan akses air bersih bagi Masyarakat, membantu mengurangi angka penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar.
Menurut FAO (2018), pemeliharaan hutan yang berkelanjutan tidak hanya penting untuk konservasi keanekaragaman hayati, tetapi juga vital untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat lokal. Dalam penelitiannya, Kaimowitz (2005) menunjukkan bahwa konservasi hutan yang efektif berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat melalui penyediaan air bersih dan pengurangan insiden penyakit karena air.
Dalam ensiklik Laudato Si' (2015, g 28), Paus Fransiskus menekankan bahwa akses air bersih dan sehat adalah bagian penting dari upaya melindungi lingkungan dan memperjuangkan keadilan sosial, terutama bagi kelompok yang lebih miskin. Beliau menyerukan tindakan bersama untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan air, sebagai bagian dari komitmen kita untuk menjaga planet ini, yang disebutnya 'rumah kita bersama.'
Upaya Menjamin Akses Air Bersih dan Sehat
Pemeliharaan hutan secara bertanggung jawab memainkan peran penting dalam menjamin akses air bersih dan sehat. Hutan berfungsi sebagai penyaring alami yang menghilangkan polutan dari air hujan sebelum mencapai sumber air permukaan dan air tanah. Akar pohon dan vegetasi hutan membantu menyerap air hujan, mengurangi limpasan, dan meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah, yang pada akhirnya mengisi kembali akuifer. Selain itu, hutan juga mengurangi risiko erosi tanah dan sedimentasi, yang dapat mengurangi kualitas air di sungai dan danau.
Selain pemeliharaan hutan, terdapat berbagai upaya lain yang dapat dilakukan untuk menjamin akses air bersih dan sehat, seperti pembangunan infrastruktur air bersih, pengawasan dan pengelolaan kualitas air, edukasi dan penyadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan sehat, dan penegakan hukum terhadap pencemaran air. FAO (2018) menekankan bahwa penegakan hukum lingkungan yang efektif adalah kunci untuk menjaga kualitas air dan memastikan keberlanjutan sumber daya air bersih.
Uraian di atas menekankan bahwa pemeliharaan hutan secara bertanggung jawab merupakan langkah krusial dalam menjamin akses air bersih dan sehat. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas dan kuantitas air melalui berbagai mekanisme alami seperti penyaringan polutan, pengaturan aliran air, dan pencegahan erosi tanah. Dengan mengadopsi praktik pemeliharaan hutan yang selektif dan berkelanjutan, kita dapat meningkatkan ketersediaan air bersih, menjaga kualitas air, dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Upaya lain seperti pembangunan infrastruktur air bersih, pengawasan kualitas air, edukasi masyarakat, dan penegakan hukum terhadap pencemaran air juga sangat penting untuk memastikan akses air bersih dan sehat. Kombinasi dari berbagai upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan, memastikan bahwa sumber daya air yang vital tetap tersedia bagi generasi sekarang dan mendatang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pemeliharaan hutan, masyarakat dan pemangku kepentingan dapat mengambil langkah konkret untuk melindungi hutan dan sumber air demi kesejahteraan bersama. Melalui tindakan yang tepat, kita dapat mengatasi tantangan krisis air bersih dan membangun masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi semua. (*)
