Mohon tunggu...
Agustinus Abraham
Agustinus Abraham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Learning Philosophy

Utamakan kejujuran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wajah Kota Pelajar

6 Desember 2022   12:23 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:45 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tempus fujit Irreparabile", ungkapan ini merupakan pepatah bahasa Latin yang secara harafia berarti "waktu berlalu atau melayang dan tidak akan kembali." 

Waktu yang berlalu tentu meninggalkan banyak peristiwa atau momen yang berkesan dan pantas dikenang. Sudah enam bulan saya hidup dalam ruang dan waktu di Yogyakarta. Saya sebagai penduduk baru Yogyakarta sungguh menyaksikan dan merasakan suasana kota ini. 

Yogyakarta terkenal dengan julukan kota pelajar. Julukan itu tentu tidak muncul begitu saja melainkan memiliki alasan mendasar seperti Yogyakarta memiliki perguruan tinggi terbanyak, banyak pelajar yang berminat belajar di Yogyakarta juga sejak zaman kuno Yogyakarta sudah menjadi tempat belajar. Dari julukan tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk kota Yogyakarta sebagian besar adalah kaum intelektual atau orang yang berpendidikan. 

Kaum intelektual adalah pribadi -- pribadi yang berwawasan luas serta matang dalam sikap dan sifat. 

Hal itu saya saksikan dan dan rasakan ketika saya keluar rumah atau ke kampus menggunakan sepeda onthel. Terkadang di jalan, saya susah menyebrang atau hampir bertabrakan dengan orang lain. Adalah peristiwa yang sangat mengesankan ketika hal itu terjadi bahwa orang lain bukannya marah melainkan mempersilakan saya lewat seraya menggerakkan atau mangangkat tangannya. Bagi saya tindakan seperti ini merupakan karakter pribadi yang berpendidikan. 

Kejadian seperti ini adalah aktualisasi dari pengetahuan atau potensi yang dimiliki oleh para penghuni kota pelajar. Dari pengalaman ini setidaknya kita dapat belajar bahwa karakter pribadi terpelajar selalu nampak dalam perilaku sehari-hari melalui tindakan atau perbuatan yang positif. Sikap ramah dan sopan terhadap orang lain adalah realita dari status sebagai penduduk kota pelajar. Orang yang belajar mestinya semakin pintar. Keramahan yang merupakan salah satu bentuk kebaikan adalah pengaplikasian ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para pelajar. 

Karakter yang ramah itu juga terbentuk melalui kebiasaan dan hal itu menjadi suatu keunggulan. Aristoteles pernah berkata bahwa keunggulan adalah suatu seni yang dimenangkan oleh latihan dan kebiasaan. Dengan demikian julukan "Kota Pelajar " untuk Yogyakarta masih sangat relevan. Hal sederhana namun sangat fundamental dan patut dicontoh dalam hidup sehari hari sebagai makhluk sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun