Perbedaan jenis batik tidak hanya dari segi motifnya saja namun juga dapat dibagi berdasarkan proses pembuatannya. Hal inilah yang membuat batik sebagai suatu maha karya dan sebuah warisan budaya dengan nilai seni yang terbilang tinggi. Ciri khasnya tidak bisa disamakan antara satu daerah dengan daerah lain.
Jika Anda merupakan pecinta batik, pasti tidak akan asing dengan istilah jenis tulis, cap dan yang terbaru adalah print. Tiga jenis ini dibedakan berdasarkan proses pembuatannya yang menentukan kualitasnya. Sehingga tidak heran jika dikenal memiliki harga rendah atau pun harga tinggi. Berikut perbedaan masing-masing kelas.
Batik Tulis, Jenis Manual Beserta Ciri-Cirinya
Batik tulis menjadi kelas dengan nilai seni tinggi. Tidak heran jika harganya membumbung dibandingkan cap dan print. Hal ini didasarkan pada proses pembuatan yang rumit dan sulit. Setiap bagian dilakukan secara manual menggunakan tangan. Sehingga hasilnya luar biasa tidak sama dengan jenis lainnya.
Pasalnya, proses penggambaran desain dilakukan secara manual. Sehingga hasil dan ukuran antara satu motif pasti berbeda. Inilah letak seninya karena kain yang digunakan tidak akan ada yang menyamai. Biasanya kain ini juga memiliki warna yang sama antara bagian depan belakang karena satu proses pewarnaan.
Pewarna yang digunakan berasal dari pewarna alami layaknya kulit kayu atau pun dedaunan. Sehingga hasilnya lebih disukai karena aman untuk manusia. Aroma lilin sangat terasa di kain yang membuat perbedaan jenis batik tulis dengan motif lainnya. Kain ini dijual dengan harga mahal hingga jutaan rupiah.
Motif tulis dengan sejuta keindahannya terbilang langka. Proses pembuatannya juga begitu lama karena dipengaruhi oleh faktor cuaca dan alam. Mengingat proses pembuatannya dilakukan dijemur di bawah sinar matahari tidak sama layaknya kelas cap yang sehari jadi.
Batik Cap, Sebagai Jenis Penengah
Jenis cap dikenal sebagai kelas penengah antara print dengan tulis. Pasalnya, proses pembuatan masih menggunakan malam. Namun, terdapat perbedaan jenis batik ini dengan motif tulis. Pasalnya, pembuatan desain dilakukan menggunakan lempengan besi berukuran pola tertentu.
Batik cap bisa disebut sebagai motif semi manual karena sudah menggunakan teknologi dan tidak hanya tangan murni. Desain yang dihasilkan juga tidak serumit motif tulis. Biasanya, polanya berupa ukiran gambar yang diulang-ulang dengan teratur sehingga tercipta kesinambungan pola.
Jenis cap dikenal memiliki motif sederhana dengan pilihan yang beragam. Biasanya warna yang digunakan lebih terang atau pekat untuk bagian depan. Pewarna yang digunakan tidak murni dari pewarna alami sehingga harganya lebih murah. Motif cap dijual dengan satuan 2 X 1 meter untuk setiap kainnya.
Kain Print Dengan Motif Batik
Secara proses kain jenis ini tidak bisa dikategorikan batik. Karena batik adalah proses rintang warna kain dengan menggunakan lilin malam. Kain print motif batik muncul menyesuaikan dengan kebutuhan dan kehadiran teknologi. Proses pembuatannya lebih mudah dan cepat digunakan dari motif lainnya.
Ciri-ciri jenis print memiliki motif simetris dan rapi. Pilihannya pun begitu beram menyesuaikan tingkat kebutuhan masyarakat. Kainnya tidak memiliki aroma lilin sebagai aroma khas pada mori. Warna yang dihasilkan juga lebih meriah dengan pilihan beragam. Pasalnya, warnanya menggunakan bahan kimia dengan jutaan pilihan warna tersedia.
Munculnya kain print dengan motif batik menjadi tantangan tersendiri bagi pengerajin batik. Karena selain proses pembuatannya yang cepat harganya juga jauh lebih murah dibandingkan batik tulis maupun cap. Dan sangat memungkinkan memproduksi dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga banyak yang langsung menyukai kemunculan kain jenis ini, dan masyarakat tetap menyebutnya sebagai batik.
Akan sangat baik kiranya jika edukasi mengenai batik beserta proses pembuatannya terus menerus dilakukan terutama kepada generasi muda. Agar batik yang merupakan warisan luhur budaya akan terus terjaga kelestariannya. Karena batik bukanlah motif melainkan proses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H