Sudah 20 hari lebih saya meninggalkan kota Yogyakarta, sebagai tempat tinggalku hingga saya menulis catatan ini. Mulai tanggal 11 Juli persis sehari setelah pembukaan tahun ajaran baru, saya tinggalkan sekolah dimana saya bekerja.Â
Saya melaksanakan tugas dalam Program Organisasi Penggerak Yayasan Pangudi Luhur yang memiliki tugas memberikan pelatihan kepada para Kepala Sekolah dan guru sekolah Dasar agar mereka memiliki kompetensi dalam mendidik dan mendampingi generasi muda di era abad 21.
Perjalanan pertama, tanggal 19 Juni 2022- 29 Juni 2022, adalah ke Medan, Sumatera Utara, untuk menyelenggarakan Workshop Trainer dalam program organisasi Penggerak. Workshop ini diperuntukkan bagi para KS dan Guru yang dipilih untuk menjadi Trainer dalam kegiatan POP Yayasan Pangudi Luhur jenjang SD. Sebanyak 43 orang hadir dalam kesempatan ini untuk mengikuti kegiatan workshop selama 7 hari penuh.Â
Selain workshop, saya juga melakukan kunjungan ke berbagai tempat untuk mengadakan evaluasi dan monitoring kegiatan POP tahun 2021. Kunjungan pertama ke Kota Medan. Bersyukur bisa berjumpa dengan sekitar 150 orang KS dan Guru sehingga bersama mereka dapat dilaksnakan sharing pengalaman bagaimana kegiatan POP YPL jenjang SD telah menggerakkan Sekolah untuk mengadakan usaha peningkatan mutu. Â
Kunjungan kedua, dilaksanakan di Kabanjahe, Sumatera Utara. Disini hadir sekitar 60 orang mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi. Saya juga menyaksikan adanya semangat bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan di tempat masing-masing. Hal lain yang menarik saya di sini adalah sambutan tuan rumah terhadap kami begitu ramah dan sangat menunjukkan semangat persaudaraan di dalam keberagaman budaya yang ada. Terima kasih untuk persaudaraan dan penerimaannya, serta penanda  Ulos yang kami terima dalam kesempatan tersebut. Saya akan terus mengingat peristiwa persaudaraan ini.
Perjalan Kedua, tanggal 12 Juli 2022 sampai dengan 16 Juli 2022, adalah pelatihan kepala sekolah dan guru di wilayah Ketapang, Kalimantan Barat. Mereka terdiri dari  5 sekolah yang terletak di wilayah Tanjung  130 KM dari pusat kota dan Tumbang titi sekitar 100 KM dari pusat kota Ketapang. Mereka berkumpul di Ketapang untuk belajar bersama mengenai Kurikulum Merdeka yang saat ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah. Pelatihan ini dilaksanakan untuk menolong mereka segera mempersiapkan diri karena pelatihan yang diselenggarakan pemerintah sulit diakses di daerah-daerah yang secara infrastruktur masih kurang baik akses jalan maupun akses Internet.
Bersama mereka saya melihat sendiri bagaimana perjuangan para guru di daerah yang sulit, berusaha mencerdaskan generasi muda. Dalam keterhimpitan kesulitan yang mereka alami mereka tetap bekerja keras demi masa depan generasi muda yang mereka dampingi. Keterbatasan sarana-prasarana bukanlah menjadi halangan untuk terus menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kondisi mereka. Inilah kesan saya terhadap perjuangan para guru di pedalaman Kalimantan.
Suatu hal yang mestinya menjadi perhatian pemerintah untuk memperluas akses pendidikan yang bermutu sampai daerah-daerah yang jauh dari pusat kemajuan di Kota. Sebab generasi muda di daerah-daerah ini juga akan menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin berat dan kompleks. Jika mereka tidak siap menghadapi tantangan ini, mereka akan terus terpinggirkan dalam akses pekerjaan yang layak bagi kehidupan mereka.
Perjalanan ketiga, tanggal 17 Juli 2022- 4 Agustus 2022. Lawatan perjalanan kali ini adalah ke wilayah timur Indonesia, tepatnya di Manado dan sekitarnya. Selama tanggal 18 Juli 2022 - 24 Juli 2022 diadakan Workshop Trainer untuk wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sebanyak 26 orang dilatih dalam kesempatan ini untuk menjadi fasilitator bagi sekolah-sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.Â
Pelatihan yang berlangsung selama 7 hari ini membekali para peserta dengan berbagai informasi dan ketrampilan antara lain: Growth mindset classroom; paradigma baru pembelajaran, Pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan segala yang berkaitan dengan Kurikulum Operasional Sekolah (CP-TP-ATP dan modul Ajar serta Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).