Mohon tunggu...
Agustinus Sukamdi
Agustinus Sukamdi Mohon Tunggu... Guru - Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Guru SMP Xaverius 1 Palembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bina Iman Buddha: Bahagia

9 Oktober 2022   00:51 Diperbarui: 9 Oktober 2022   00:55 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa anak sebelum mengikuti Bina Iman Buddha sembahyang di pagoda dan depan pintu masuk Vihara Dharmakirti. Dok. Pribadi

Setiap Jumat pertama di SMP Xaverius 1 Palembang mempunyai program Bina Iman. Dalam agama Katolik, Jumat pertama dalam setiap bulannya diisi dengan misa Jumat pertama. Begitu juga di sekolah-sekolah Katolik diadakan misa Jumat pertama juga atau di sekolah lain yang memprogramkan kegiatan Jumat pertama. 

Sebenarnya Bina Iman tidak harus di hari Jumat pertama dalam bulannya, namun hal ini memudahkan saja supaya untuk diingat karena kalender liturgi Gereja Katolik akan Jumat pertama. Berbagai sumber, salah satunya katolisitas.org membahas tentang Misa Jumat Pertama, Sejarah Devosi Hati Kudus Yesus, dan pengantar Kepada Devosi hati Kudus Yesus. Namun, dalam tulisan ini bukan membahas tentang hal-hal tersebut tetapi tentang tema bina iman agama Buddha yang dilaksanakan di Vihara Dharmakirti pada hari Jumat, 7 Oktober 2022. Sementara kegiatan bina iman yang lain agama Katolik Misa di Gereja St. Yosep, Bina Iman Agama Islam, Hindu, Konghucu dan Protestan dilaksanakan di sekolah. 

Bina iman agama Buddha dibagi dalam dua kelompok berdasarkan kebiasaan yang dilakukan yaitu beribadah di Vihara Dharmakirti, Maitreya Wira dan di tempat lain. Jika peserta didik terbiasa beribadah di Vihara Dharmakirti maka bina iman dilaksanakan di Vihara Dharmakirti dan yang biasa beribadah di Vihara Maitreya Duta atau di tempat lain maka bina iman dilaksanakan di ruang rapat SMP Xaverius 1 Palembang. 

Pendamping bina iman agama Buddha yang dilaksanakan di Vihara Dharmakirti yaitu Ko Han Ping dan Ibu Fenta. Ibu Fenta sebagai pendamping utama menyampaikan tema khusus, yaitu bahagia. Dimulai dengan bertanya, siapa yang masih menggunakan tas sewaktu masih SD? Siapa yang sudah punya pacar? Dari pertanyaan pertama banyak anak yang mengajar tangan dan berbeda dengan jawaban dari pertanyaan kedua, tidak ada yang angkat tangan namun justru menunjuk temannya. "Bahagia diwujudkan dengan tetap memakai tas yang lama meski sudah kusam tetapi dengan dicuci akan kinclong kembali. Dengan punya pacar diharapkan bisa bahagia meningkatkan semangat belajar, karena masih usia SMP", demikian penjelasan Bu Fenta. 

Di sela-sela memberikan materi bina iman, Bu Fenta didampingi Ko Han Ping memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertanya. Ada tiga anak yang bertanya, berikut tanya jawab anak-anak dengan Bu Fenta.

Bu Fenta sedang m.emberikan materi Bina Iman Agama Buddha dengan materi bahagia di Vihara Dharmakirti. Dok. Han Ping dan IG, FB Sukamdi
Bu Fenta sedang m.emberikan materi Bina Iman Agama Buddha dengan materi bahagia di Vihara Dharmakirti. Dok. Han Ping dan IG, FB Sukamdi

1. Jofea, 9b: bahagia dipamerin di sosmed? Jawab: Pamer tidak bagus, tp berbagi bahagia boleh. Tujuan posting supaya orang lain mengetahui, juga untuk yang sedang berduka juga sangat baik.

2. NN (tidak mau disebutkan nama): Kenapa banyak orang tidak merasa bahagia? Jawab: Kita masih punya orang tua, bisa makan, bisa jajan. Karena mencari sesuatu yang tidak ada. Semua impian dan kebahagiaan harus diimbangi dengan kerja keras dan percaya pada proses. 

3. Marcello : kenapa kita harus selalu berbahagia? Jawab: Siapa yang tidak mau bahagia? Tidak ada. Tips, semua orang ingin bahagia, temen, ada, kungkung, Popo, semua mahkluk ingin bahagia. Saat sudah bahagia, bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain. 

Dari pertemuan bina iman ini diharapkan anak-anak menambah wawasan dan pengetahuan tentang ajaran agamanya masing-masing selanjutnya dapat menjadi bekal hidup di masa yang akan datang. Pada kesempatan setelah selesai bina iman, saya sempat berkenalan dengan Bu Fenta, ibu yang sangat ramah. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini, "usia anak-anak menginjak remaja yang sangat membutuhkan pendampingan", ujarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun