Mohon tunggu...
Agustin Ratna Indriani
Agustin Ratna Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

“pilihan tersulit tentu butuh kemauan terkuat” - Thanos, Avengers

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurangnya Kesadaran Sikap Moral Menjadikan Rusaknya Mental Seseorang

19 Januari 2024   14:54 Diperbarui: 20 Januari 2024   14:51 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan yang berkaitan dengan emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang disebut kesehatan jiwa, atau juga disebut kesehatan mental. Kesehatan fisik dan mental sama pentingnya untuk kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan mental yang baik adalah ketika otak kita tenang, yang memungkinkan kita menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain. Mental yang sehat adalah ketika kita berada dalam keadaan sejahtera, yaitu ketika kita memiliki perasaan baik, damai, dapat berfungsi dengan baik, dan mampu memahami maksud dan tujuan hidup kita. Sebaliknya, gangguan mental atau penyakit mental adalah penyakit yang serius yang dapat mempengaruhi perilaku, perasaan, dan pemikiran seseorang.

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya sepenuhnya untuk menghadapi tantangan hidup serta menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, seseorang yang memiliki kesehatan mental yang terganggu akan mengalami gangguan pada suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perilaku buruk. Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; mereka tidak hanya dapat mengganggu interaksi atau hubungan dengan orang lain, tetapi juga dapat mengurangi produktivitas kerja dan prestasi di sekolah.

Kesehatan mental sangat terkait dengan sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab." nilai kemanusiaan sebagai dasar kehidupan masyarakat, negara, dan kebangsaan Berdasarkan dasar filosofis antropologis bahwa hakikat manusia adalah sususan dari kodrat rohani (jiwa) dan raga, sifat kodrat individu, dan makhluk sosial, nilai kemanusiaan ini didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya dengan norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun lingkungan. Sila ini juga berarti bahwa negara Indonesia mengakui dan memperlakukan setiap orang sesuai dengan martabatnya tanpa membedakan agama, suku, ras, atau jenis kelamin.

Dalam hal ini perhatian khusus harus diberikan pada hal-hal yang sedang tren, terutama di kalangan remaja. Dimana media sosial telah menjadi alat utama perkembangan pesat di era ini. Contoh sederhana yang sering kita jumpai saat ini adalah bullying. Bullying dapat merusak kesehatan mental seseorang. Gangguan psikologis yang berakibat fatal akibat bullying berkaitan dengan body image. Remaja biasanya tidak menyadari bahwa dirinya memiliki satu atau bahkan lebih gejala anoreksia dan bulimia. Gejala yang paling umum adalah kurangnya rasa percaya diri. Hal ini membuat mereka enggan berinteraksi dengan orang lain, baik teman maupun masyarakat. Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini juga sangat penting. Dalam hal ini remaja sebagai generasi muda hendaknya memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal tersebut merupakan upaya perbaikan moral dan mental generasi bangsa yang tentunya mempunyai peran penuh dalam pembangunan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun