Mohon tunggu...
Agustino Pratama
Agustino Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

"Siapa tak kenal binatang jalang, lihat diri sendiri penasaranmu hilang. Jangan menangis, diatas masih ada bintang." Seburuk apapun kita, kita selalu mempunyai kesempatan untuk memulai perubahan. Jangan pernah ragu untuk melangkah. Berpegang teguh pada satu prinsip, "Bukan menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik, jadilah diri sendiri yang pasti bisa menjadi seseorang yang lebih baik." - Agustino Pratama -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mayat Terjatuh dari Keranda di Peringatan Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2017   19:33 Diperbarui: 19 Agustus 2017   03:23 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Warga Desa Gapuro, Kec. Warungasem, Kab. Batang, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, melalui Kegiatan Pemerintah Desa mengadakan Karnaval Keliling Desa. Selain sebagai bentuk ikut serta merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan RI, acara ini dibuat juga untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat Desa Gapuro.

Acara Karnaval Keliling Desa ini diikuti oleh seluruh unsur masyarakat, dari anak-anak, pemuda, dan orang tua. Selain menonjolkan potensi masyarakat, berbagai kisah cerita yang telah terjadi di Desa Gapuro ini pun ikut ditampilkan dalam bentuk Aksi Teatrikal di acara ini. Salah satunya, tragedi pembunuhan yang terjadi hampir satu tahun yang lalu.

Kisah yang telah ditetapkan sebagai kasus pembunuhan tersebut disajikan dalam bentuk sindiran yang aplikasikan dalam aksi "Mayat terjatuh dari Keranda", yang dibawakan oleh tokoh pemuda dari Gg. 4, dimana kasus pembunuhan itu terjadi. Aksi tersebut menyiratkan sindiran bahwa pada Kasus Pembunuhan tersebut seakan diabaikan. Tergambar dari mayat yang sengaja dijatuhkan oleh pembawa keranda, yang kemudian berpura-pura seakan tidak tau. Hingga pada akhirnya, masyarakat yang melihat secara spontan dengan inisiatif mereka berteriak dan memanggil pembawa keranda.

Masyarakat Desa Gapuro sendiri menilai, aksi tersebut merupakan aksi yang positif, karena hal tersebut dituangkan dalam acara karnaval tahunan yang bersifat umum. "Dari awalnya, karena memang Gg. 4 ini masih dalam suasana berkabung, sepertinya ya mengingatkan hal-hal yang sudah pernah terjadi itu supaya bisa cepat terungkap." Jelas Ketua RT di RT 02, RW.02 yang merupakan salah satu tokoh masyarakat dimana kasus pembunuhan itu terjadi. "Harapan kedepannya, mohon dengan sangat bagi aparat untuk segera menindaklanjuti kasus yang terjadi di Gg 4 ini." tambah beliau.

Kasus Pembunuhan yang terjadi di Desa Gapuro, dengan korban bernama HANIYAH binti SUTRISNO, memang hingga saat ini belum juga terungkap. Banyak warga yang masih terus bertanya-tanya bagaimana kelanjutan dari usaha penguakan kasus oleh aparatur berwajib.

Warga berharap, di hari Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ini, menjadi motivasi bagi aparatur berwajib untuk dapat bekerja lebih maksimal dalam upaya mengungkap kasus Pembunuhan yang hingga saat ini masih terus menimbulkan keresahan di Masyarakat Desa Gapuro. (AP - Gapuro, 17/08/2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun