“Ka…Mamah sudah pasrah ya..”
“Dokter bilang , kita harus memutuskan apakah tiga hari lagi bapak harus operasi atau tidak pada ginjalnya, dan kalaupun di operasi, bapak harus melakukan cuci darah secara berkala ”
Suara mamah terdengar terisak-isak dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Aku hanya diam membisu, mencoba menahan airmata yang berusaha merebak keluar.
Jadi, Bapak teridentifikasi gagal ginjal, sudah 2x tes lab, hasil yang dinyatakan oleh Dokter masih tetap sama.
Dan hari ini kali ke-3 akan dilakukannya tes lab lagi sebelum kami memutuskan apakah boleh dilakukan operasi pada bapak tiga hari lagi.
Waktu Sholat dzuhur pun tiba, disitu aku langsung melakukan sholat fardhu dan tak lupa aku selipkan doa khusus untuk kesembuhan bapak.
Dengan penuh Khusuk dan hening Doa kupanjatkan pada sang Pemilik Semesta.
Selama menjaga bapak, aku, adikku, keponakanku,b ergantian temani bapak dengan lantunan ayat suci Al-quran, dan tak lupa aku bisikan ke telinga bapak untuk tetap semangat dan terus berdoa.
Mamah saat tidak menjaga bapak di Rumah Sakit juga ikut bergerak melalui jalan Doa dan sedekah, dengan meminta jaamaah di masjid di dekat rumah saat itu untuk membacakan doa untuk kesembuhan bapak.
Bukankah jika ada 40 orang berkumpul dan berdoa bisa jadi satu diantaranya ada yang doanya dikabulkan.
Air mineral, Air Oxygen yang banyak disarankan untuk dikonsumsi bapak selain air putih biasa sudah kami penuhi, hingga air zam-zam yang sudah didoakan , dibawa oleh ibu mertua dari kepulangannya ber haji langsung kami berikan.
Berbagai Upaya dan cara sudah kami lakukan, Kami sudah Sepakat apapun yang terjadi, kami ingin yang terbaik untuk bapak, jika memang harus di Operasi maka harus dilakukan.