Mohon tunggu...
Agustini Sri Redjeki
Agustini Sri Redjeki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

ibu-ibu yang seneng nulis ,dengerin musik dan pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Dari Dongeng Cinderella

16 Juni 2022   19:29 Diperbarui: 16 Juni 2022   19:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi Ingat saat teman saya bilang

"Enak ya kalau jadi cinderella"
"Dijemput Pangeran tampan, kaya raya, tinggal di istana, semua serba ada"

Ayoo..siapa yang pernah mikir hal yang sama dengan teman saya

Wajar sih ya, kita punya pikiran seperti itu, karena itu adalah dongeng yang selalu dibacakan dan dijadikan tontonan saat kita masih kanak-kanak, Khususnya anak- anak perempuan.

Masih kanak-kanak dengan mimpi-mimpi yang sangat indah masih sangat lugu dan polos.

Refresh dikit Dongeng Cinderella dulu yuk...( siapa tahu ada yang belum pernah tahu hehe)

Pada Zaman dahulu kala hiduplah sepasang suami istri dengan satu putri yang cantik dan baik hati yang bernama cinderella, kehidupan mereka sangat bahagia.

Kebahagian tidak berlangsung lama, dikarenakan sakit akhirnya Ibunya pun meninggal dunia, kemudian sang ayah menikah lagi sehingga cinderella pun mempunyai  2 saudara tiri yang bernama Anastasia dan Drizella.

Ibu dan 2 saudara tirinya memperlakukan Cinderella dengan tidak adil bahkan semena-mena, mereka akan terlihat baik jika ayah Cinderella ada di rumah.

Tetapi karena Cinderella berhati baik, dia melakukan apa yang diperintahkan oleh ibu dan saudara tirinya dengan ikhlas. Namun kesedihan pun bertambah saat sang ayah harus meninggal dunia.

Jadilah Cinderella yatim piatu, karena merasa tidak mempunyai siapa-siapa  sahabat yang menemaninyapun binatang yang ada di dalam kamarnya yaitu tikus-tikus ( konon dulu tikus-tikus itu bisa berbicara namanya juga dongeng ya ..).

Hingga Pada Suatu waktu datanglah pengumuman dari kerajaan, mengundang semua gadis yang masih belia untuk pesta dansa di istana, dengan maksud mencarikan pangeran seorang pendamping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun