Daunnya sekilas mirip tanaman hias calatea tapi lebih tipis, memang bukan calatea,
Saya sebut saja calatea second, jadi seperti tas asli dan tas yang palsu nya atau tas second.
Daunnya lebar memanjang berwarna hijau dengan urat garis memanjang di sekitar daun. Tengah nya terdapat bayangan putih dan pola gerigi berwarna hitam.
Jika dilihat daun dari umbi berwarna putih ini memang unik, bagus di pandang apalagi saat daunnya tumbuh lebat.
Saat akan muncul bunga kebetulan tanaman calatea palsu yang saya tanam ini daunnya mengering satu persatu jadi gundul saat memasuki musim hujan. Mungkin karena kurang saya siram dan sinar matahari tak langsung menyinari tanaman calatea palsu milik saya.
Tak lama setelah masuk musim hujan, bunga pun muncul jika di lihat warna nya ungu dengan putih pada bagian kelopak nya. Bunga nya terlihat indah. Seperti muncul dengan sendirinya dari dalam tanah.
Cukup wangi pun umbinya yang tidak bau.
Jika ter-sinari matahari langsung bunga calatea palsu ini bisa tumbuh saat daunnya masih lebat.
Belum tahu apa umbinya bisa dikonsumsi atau tidak. Masih di biarkan hingga umbinya terlihat muncul ke permukaan.
Saat saya tanya nama dari tanaman itu, bayak yang tidak tahu.
Ada yang jawab, katanya itu ganyong.