Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memelihara Unggas Entog, Sajian Hajatan Zaman Dulu

8 Februari 2022   16:01 Diperbarui: 8 Februari 2022   17:49 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entog lokal umumnya memiliki bentuk yang hampir serupa paruh nya Panjang dan sedikit lebar berwarna hitam atau merah, bulunya berwarna putih dengan campuran sedikit hitam dan hijau. Tubuhnya melebar dan lehernya pendek, dengan sedikit cela hitam atau merah di bagian mata dan kaki perenang yang berwarna hitam. Dengan ciri khas jalan yang bergoyang ke kanan dan ke kiri, suara entog hampir sama dengan suara bebek. Jika makan atau minum menimbulkan bunyi.

Entog hampir sama seperti burung angsa bisa terbang rendah dengan jarak tempuh yang pendek.
Untuk memelihara entog bisa dari sepasang atau dari anakan nya. Anak entog lokal berwarna putih abu campur hitam dengan bulu bulu halus. Umumnya entog menyukai tempat yang becek dan suka berjalan kesana kemari dengan beriringan apalagi kalau melihat induk dan anak anaknya dengan gerakan yang umumnya lebih lambat dari ayam.

Kandang entog umumnya hampir sama dengan kandang ayam dari bambu atau dari kayu. Jika di buat dua tingkat maka ayam biasanya berada di atas dan entog berada di bawah dengan lantai tanah. Jika ayam umumnya lebih lincah dan kadang ada yang harus di tangkap dulu untuk di masukan ke kandang sore sore tuh, entog biasanya lebih ramah dan masuk ke kandang dengan sendirinya.

Pakan entog sama dengan pakan unggas lainnya. Dengan persentase air yang lebih banyak, lebih encer dari pakan ayam. Entog menyukai selokan atau tempat tempat air yang menggenang. Cara pemeliharaan unggas yang satu ini tidak terlalu sulit dan sudah banyak petani yang memeliharanya untuk di konsumsi.

Dagingnya pun sudah cukup lama familiar untuk di jadikan bahan masakan kalau dulu sering dijadikan salah satu daging pengisi sajian hajatan, sekarang karena lebih mudah pesan daging ayam yang sudah bersih tinggal masak, menjumpai masakan entog saat hajatan tidak sesering dulu.

Telur entog/dokpri
Telur entog/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun