Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maen Kaleci

21 Januari 2022   20:01 Diperbarui: 21 Januari 2022   20:09 6103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maen kelereng permainan yang biasanya dimainkan anak laki-laki bersama kawan kawannya, ada juga yang menyebutkan konon permainan ini asalnya dari biji kemiri. Sekarang diganti dengan kelereng atau kaleci sejenis bola kristal dari kaca yang berukuran bulat kecil kecil. 

Cara mainnya yakni dengan menyimpan kelereng yang kita punya dengan jumlah yang sama banyak dengan kawan kita ke tempat yang sudah dilingkari atau di segitiga. Masang kaleci.

Lalu dari batas yang sudah di tentukan me nyintreuk kaleci besama sama hingga menggelinding ke arah lingkaran dan memencarkan kelereng kelereng yang ada di dalamnya. Lalu permainan dilakukan secara berurutan.

Setelah itu pemain akan berusaha mendapatkan kelereng sebanyak banyaknya dengan cara memainkan kelereng Kojo nya. Yakni dengan me nyintreukan kelereng milikinya ke kelereng yang ada di luar lingkaran hingga mengenai tepat di kelereng yang di incar. Jika tepat maka kelereng tersebut jadi milik nya. Jika melenceng tidak mengenai kelereng yang lain maka dilanjutkan oleh kawannya. Sampai habis kelereng yang dipasang dan yang paling banyak dapat kelereng memenangkan permainan.

Dokpri gambar kelereng dalam lingkaran biasanya dari kapur dengan satu kelereng kojo nya diluar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun