Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permainan Tradisional Congklak

21 Januari 2022   17:25 Diperbarui: 21 Januari 2022   17:30 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri gambar kerang kewuk diatas genteng

Congklak merupakan permainan tradisional yang biasa di mainkan anak perempuan. Bisa dengan papan dari kayu maupun plastik dengan kewuk plastik berwarna hitam atau bisa juga dengan membuat bidang permainan sendiri, yakni dengan membuat enam lingkaran yang berhadapan dan dua lingkaran besar di kedua sisinya. Jadi ada sebanyak dua belas buah lingkaran kecil dan dua lingkaran besar. Yang jika sudah di isi disebut gunung. Masing masing memiliki Satu gunung. Jika di tanah bisa dengan membuat lekukan untuk menyimpan batu krikil atau biji bijian yang di jadikan sebagai isiannya yang kemudian akan di mainkan.

Masing masing lingkaran di isi enam kerikil. Permainan di mulai secara bersamaan. Para pemain congklak terdiri dari dua orang. Dan bebas mengambil Krikil yang sebelah manapun di bidang yang mereka miliki. Lalu menaruh satu persatu kerikil secara berputar dari bidang milik kita ke gunung milik kita, lalu bidang miliki lawan dan gunung milik lawan jangan diisi. Jika gunung kita di kanan maka kita isinya ke arah kanan begitupun lawan main kita jika gunungnya di sisi kiri maka ke arah kiri.

Permainan bisa nyambung jika masih ada krikil di lingkaran. Ada istilah tembak saat batu kerikil kita habis di tempat yang kosong punya kita sementara di seberang nya yang milik kawan kita ada kerikilnya. Jadi bisa kita masukan ke gunung milik kita namun Jika habis di tempat lawan maka kita tidak melanjutkan permainan dan menunggu kawan kita hingga kalah.

Pemain yang mengumpulkan kerikil paling banyak di gunungnya maka dia yang memenangkan permainan.

Biasanya jika seru permainan congklak akan terus di mainkan sampai batu kerikil punya kawan habis. Pengisian saat jumlah kerikil kita sedikit yakni dengan tetap menaruh enam kerikil di bagian dekat gunung punya kita, dan sisanya di bagian paling jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun