Sejauh ini saya baru bisa menanam dua jenis terong. Terong hijau dan terong ungu.
Terong hijau berbentuk bulat, terong jenis ini merupakan terong sayur yang buah mudanya dapat dijadikan lalapan atau dapat dimakan mentah, disebut juga terong lalab teman sambal bersama kemangi dan leunca.
Pohon terong memilki duri yang cukup tajam warna nya hijau daunnya meruncing lebar berbunga putih.
Begitupun terong ungu memiliki pohon yang kurang lebih sama percis dengan terong hijau, dengan bunga berwarna ungu dan batang yang ada warna ungu nya, terong ungu memiliki buah berwarna ungu yang berbentuk lonjong.
Terong jenis ini tidak enak dijadikan lalapan mentah, rasanya pahit dan harus dimasak terlebih dakhulu.
Masakan yang selalu bikin saya ingat dari terong ungu yang tumbuh di kebun belakang rumah saya ini yakni sambal terong ungu.Â
Sambal yang berbahan cabe rawit, bawang merah, bawang putih dan terong ungu ini di goreng pada minyak panas lalu di ulek bersama garam dan vetsin menjadi sambal yang nikmat jika di makan dengan nasi hangat, tempe, semur ayam kampung dan minumannya jus jeruk. Ada lagi masakan yang cukup terkenal dari terong ungu yakni balado terong ungu.
Lalu terong hias yang berwarna putih dengan bentuk yang lonjong rasanya pahit saat tua warnanya kuning saya sempat mengira sebagai terong belanda ternyata terong belanda lebih seperti tomat teksturnya saat masak bagian dalamnya asam manis berwarna ungu tua dengan bentuk seperti lampu hias dan memilki rasa yang segar sepertinya enak dijadikan minuman jus.
Baru baru ini saya coba tanam tapi sepertinya saya tidak sengaja mencabutnya efek ppkm karena cuma satu biji yang nyangkut di behel dan saya ambil pake tisu.Â
Jadi kepikiran kenapa tidak dengan sengaja aja saya ambil biji-bijinya, malah saya makan semua.
Jangan sampai kena terong beracun, terong liar yang bisa tumbuh dengan sendirinya. Tumbuhan ini memiliki pohon yang hampir serupa dengan terong pada umumnya.Â