Hui atau ubi manis. Ubi yang rasanya manis, tanaman palawija yang biasanya di tanam bersama singkong atau ubi kayu. Biasanya di tanam di tegalan atau kebun. Berdasarkan pengalaman ada tiga jenis ubi manis, ubi manis yang warnanya putih, yang warnanya kuning, orange dan yang warnanya merah. Dari segi warna daging buahnya sedangkan dari segi ukuran ada umbi yang kecil ubi manis biasa dan ada ubi manis yang ukurannya besar besar atau Hui bolead. Dari segi warna kulit ubi manis ada ubi manis yang warna kulitnya putih, ada yang kulitnya kuning, ada yang kulitnya ungu. Ada juga ubi madu khas daerah Cilembu Sumedang. Ubi manis biasanya menjadi campuran kolak dan sering juga dijadikan gorengan berbalut terigu yang isinya potongan ubi manis.
Untuk menanam ubi manis kita bisa menggunakan tangkai ubi manis yang sudah tua. Cara penanamannya mudah tinggal di tanam saja pada tanah yang sudah di pacul atau di garpuh digemburkan bersama pupuk dari kotoran hewan ternak. Ubi manis akan tumbuh menjalar di atas tanah dengan sendirinya. Pucuk daun ubi dapat di makan, ditumis atau dijadikan lalapan rasanya sekilas hampir mirip seperti kangkung kadang agak pahit. Sementara daun daun tuanya dapat digunakan untuk makanan hewan ternak.
Ubi manis sendiri tumbuh di dalam tanah seperti singkong. Kulitnya tipis dan kadang ada hewan yang membuat ubi manis menjadi berasa pahit, istilahnya kena penyakit lanas. Ubi yang kena lanas biasanya agak kehitaman pada bagian dalam ubi manis dan tidak bisa dimakan.
Dari penanaman hingga panen tidak membutuhkan waktu yang cukup lama tidak sampai satu tahun menunggu. Bisa saat ubi manisnya sudah ketahuan membesar saat di cek di dalam tanah atau saat daun ubi manisnya sudah kering. Umumnya ubi manis di olah dengan cara di rebus, bersama su'uk, jagung, potongan singkong, juga talas. Ada juga yang di bakar atau di oven. Kebanyakan mengkonsumsi ubi manis rebus di percaya dapat membuat seseorang sering buah angin.
