Jika menaiki angkot Ciwidey menuju puncak maka pemandangan yang akan memanjakan mata anda salah satunya adalah tempat rekreasi yang menawarkan sensasi memetik buah strawberry sendiri yang di tanam dalam karung karung berwarna putih yang dijadikan wadah menanam stroberry. Â Buah dengan warna putih saat masih mentah dan berwarna merah merona saat matang ini memiliki biji biji kecil yang menancap di sekitar kulitnya. Buah ini tumbuh menggantung pada sela sela tanaman rimpang diantara dedaunannya. Tumbuhan buah ini memiliki bentuk yang lucu dan bisa dinobatkan sebagai buah dengan bentuk paling lucu diantara buah yang lain. Rasa buahnya manis dan warna merahnya melekat.
Tanam ini dapat di perbanyak melalui penyemaian bibit, dengan memanfaatkan biji-biji kecil yang menancap di sekitar kulit stroberi. Proses pertama yang harus anda lakukan adalah memilki buah stroberi yang masak dan berkualitas bagus untuk di perbanyak. Pilihlah strawberry dengan ukuran yang besar dan merah nya merata. Tidak ada warna putih di bagian ujung pangkal stroberi. Pengambilan bibit bisa dilakukan dengan menghancurkan buah stroberry dan menyaring biji bijinya. Biji-biji yang sudah dibersihkan kemudian di keringkan lalu di semai pada media tanah. Proses penyemaian stroberi membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih satu bulan. Biji stroberi yang kecil membuat benih stroberry sekilas sulit dibedakan dibanding tanaman rumput yang lain.
Semoga kawan yang hendak mencobanya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H