Kopi merupakan komoditi ekspor yang juga digemari oleh masyarakat pada umumnya. Sejauh ini kopi terdiri dari dua jenis yakni kopi robusta dan kopi arabika selain itu merupakan varietas turunannya. Seorang kerabat pernah menawarkan saya bibit kopi selain jenis robusta dan arabika ada juga jenis kopi turunannya yakni Ateng coklat, tim-tim, dll
Penamaan kopi sendiri banyak yang kemudian berdasarkan tempat dimana kopi itu berasal. Seperti kopi Gayo, kopi Aceh, kopi Sumba, kopi Lampung dll.
Di era sekarang ini bermunculan para pecinta dan peracik kopi. Bahkan kopi menjadi judul sebuah novel yang kemudian di film kan berjudul filosopi kopi karya Dewi lestari. Membuat kafe yang menyuguhkan racikan kopi kian marak seperti bar. Kopi sendiri merupakan minuman yang tidak memabukkan dan dilarang meski mengandung senyawa caffein. Perkembangan minuman dari biji kopi ini tidak hanya ramai di kafe juga di pabrik yang mengolah biji kopinya menjadi beragam merek kopi instan yang bisa langsung di seduh. Boomingnya kopi luak sebagai kopi termahal di dunia membuat pabrikan kopi segera membuat varian kopi yang sama. Dengan penggunaan kream yang lebih banyak. Ada juga pabrikan kopi yang menyisipkan taburan toping creamer bubuk yang terpisah. Setahun belakang booming juga produk gula merah halus yang di namai gula semut membuat pabrikan kopi berinovasi membuat varian kopi gula semut.
Entah sudah berapa ribu saset kopi yang saya beli. Dari yang merek ada kapal laut, ala bar yang di press, hingga kopi luak.
Beberapa bulan yang lalu saat saya sudah keluar dari pekerjaan saya, saya mencoba mengolah buah aneh ini.
Bagaimana ceritanya buah ini bisa ditemukan dan menjadi komoditas yang sangat di gemari masyarakat, kenapa tidak biji yang lainnya begituh.
Penanaman kopi sendiri terbilang mudah, kita bisa menanamnya di kebun dan menggunakan bibit yang bisa di ambil dari kebun kopi lama yang biasanya tumbuh dengan sendirinya dari biji kopi masak yang jatuh. Selain itu hewan musang juga biasanya bisa kita cari dikebun tapi sepertinya mulai ramai di buru, memburunya dengan senapan angin dan memindahkan keberadaan musang itu.
Penanaman kopi hingga menghasilkan biji yang matang membutuhkan waktu selama tiga tahun. Di beberapa lahan tanaman ini dapat tumbuh tanpa perlu perlakuan khusus. Pemanenan kopi dengan mengambil buah kopi yang sudah berwarna merah. Biji kopi yang berwarna merah sendiri berasa manis jika anda mencobanya langsung dari pohon bercampur rasa biji kopi yang mentah.
Biji kopi mentah kemudian dikeringkan lalu di sangrai hingga berwarna kecoklatan. Setelah itu biji kopi bisa langsung di giling halus dan diracik bersama bahan lainnya. Seperti gula putih, kream dan susu juga yang marak akhir akhir ini gula semut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H