Media SAHABAT Sayaa ^_^. . .
Keberadaan tentang adanya teori agenda settingmemperkuat anggapan bahwa saya dan media adalahSAHABAT. Dimana dalam kehidupan sehari-hari media dapat mempengaruhi keseharian saya dengan kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu – isu penting yang terus mem-blow up kasusnya hingga terbentuklah opini publik yang cenderung untuk memberinya dukungan. Theory Agenda Setting adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa.(wikipedia)
Melalui media saya bisa mendapatkan banyak informasi untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang dapat menambah wawasan serta pengembangan ilmu yang saya dapatkan dari perkuliahan. Untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen guna pengambilan nilai akhir saya juga menggunakan media sebagai alternatif paling saya andalkan untuk mencari jawaban karena media menyediakan banyak situs dan fitur-fitur pendidikan yang mampu membantu dalam mengerjakan tugas-tugas sehingga saya tidak lagi kesulitan.
Dalam kehidupan sehari-hari dunia fashion mengambil kesempatan melalui media yang banyak ditampilkan untuk menarik style kemudian menjadikannya trendsetter yang kemudian digunakan dan diterapkan oleh banyak kalangan masyarakat termasuk saya sendiri.Saya tidak memungkirigaya style yang saya gunakan sehari-hari adalah hasil peniruan yang saya dapatkan dari media yang sering saya lihat baik televisi, majalah dan internet, merasa kurang percaya diri jika hanya mengandalkan kempuan sendiri dalam menyesuaikanpakaian.
Media juga menawarkan tempat seperti Social media sebagai salah satu ruang pengapresiasian diri dengan segala orientasi juga kepentingan didalamnya. Sebagai contoh yang bisa di ambil adalah facebook. Didalamnya kita dapat menuliskan segala bentuk pemikiran yang kita miliki, untuk kemudian dikomentari, atau pun hanya mendapatkan sebuah like sebagai symbol pendukungan atas pemikiran yang kita posting. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa orang-orang bukanya menuliskan apa yang mereka pikirkan tetapi justru menuliskan apa yang mereka rasakan. Banyak yangberpendapat dan menyetujuibahwa facebook sebagai ruang penawaran dan pertukaran nilai. Kita semua memiliki hak untuk menyampaikan nila-nilai yang diakpresikan dalam sajian tulisan, bahkan juga dapat dalam bentuk unduhan foto dan juga video.
Pesan yang ditampilkan media baik berupa teks, audio ataupun visual bukan lah informasi yang disampaikan dengan makna kosong tetapi memiliki pemikiran yang dapat malahirkan sebuah ideologiyang di konsumsi oleh orang itu sendiri sehingga dalam penerapannya sehari-hari mereka menggunakannya terkadang tidak sesuai dengan yang di komunikasikan oleh media tersebut, sehingga harus selektif memilih tampilan-tampilan apa saja yang ditampilkan mediauntuklayak kita konsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H