Mohon tunggu...
Tutut Indriani
Tutut Indriani Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Visit my blog http://herbalnusantara76.blogspot.com and http://agustinetutut.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita-wanita di Sekeliling Para Scammer

23 Januari 2014   11:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13904509451472798599
13904509451472798599
https://www.facebook.com/angelic.devillish Angelic Devillish Worked at C.E.O OF D'RACE PRODUCTIONStudied at Universiti Teknologi Malaysia (UTM)From Kuala Lumpur, Malaysia Her real name is : Fami Safrina binti Mohamed Fadzillah Her FB name : Angelic Devillish Stayed in area Puchong – Selangor, Malaysia. She got 2 babies with 2 different African man, one of them is from Armen Mike Dragon from Ghana. Account holder : Fami Safrina Binti Mohamed Fadzillah, Adress:No. 2 Jalan, Miri City, 98000 Miri Sarawak, Malaysia. - Account no.: 14790000739523, Address: Lot 23, Departure hall, GF, KL City terminal KL Sentral Station, 50470 KL, Swift code: CIBBMYKL. This is Fami Safrina Blackberry 's number : +60102354080 and this for her what’s app and her phone number : +601116268452 I am sure that she liked to sell her body with african in area Sunway Pyramid Plaza, that pubs called Rainforest Borneo, Fami have so many contact in police station. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- https://www.facebook.com/sabariah.mustaffa.96 Sabariah Mustaffa Financial at Ministry of Health MalaysiaStudied Economic at Universiti MalayaLives in Mambang Di Awan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Gambar-gambar diatas hanya sebagian dari wanita-wanita yang menjadi kaki tangan para scammer yang kebanyakan berada di Malaysia. Para scammer memacari wanita lokal untuk mereka jadikan budak. Selain mereka digunakan sebagai pemuas nafsu seks, para scammer menggunakan akun rekening bank mereka untuk menampung uang yang akan dikirimkan oleh para korban scammer. Wanita-wanita ini memfasilitasi para scammer dengan membiarkan para scammer untuk menggunakan kendaraan mereka, mengizinkan para scammer untuk bersembunyi di tempat mereka disaat terjadi penangkapan oleh para Pihak Kepolisian. Para scammer telah mencuci otak mereka, yang tadi nya mereka menggunakan jilbab, istri dan ibu rumah tangga yang shalehah menjadi wanita kafir, beberapa diantaranya mulai menanggalkan jilbab, melakukan free sex dan membantu para scammer dalam tindak penipuan. Pola hidup mereka sudah mengikuti pola hidup scammer, hang out di bar/pub, minum berakholol, memaki menggunakan  kata-kata yang kasar, dll. Mereka merayakan keberhasilan mereka dengan bersenang-senang di pub, belanja berbagai macam barang-barang mewah dari hasil penipuan yang mereka lakukan. Mereka seperti mempunyai 2 kehidupan yang berbeda, bekerja di perusahaan di pagi sampai sore hari dan membantu para scammer untuk menjebak para korban di malam hari bahkan terkadang sampai dini hari. Ada juga yang memang kesehariannya tidak bekerja di perusahaan/kantor, mereka hanya mencari korban sebanyak-banyaknya untuk mereka jebak. Mereka lah yang tertangkap oleh Pihak Kepolisian apabila ada razia, sementara para scammer yang notabene adalah orang-orang kulit hitam menghilang, lari dan bersembunyi sampai situasi dinilai aman. Namun wanita-wanita ini ada juga yang mempunyai kontak di Kepolisian sehingga mereka merasa aman dalam melakukan tindakan penipaun. Pintu hati para wanita ini sudah tertutup dan terbutakan oleh uang dan harta yang mereka peroleh dengan cara yang tidak halal. Mereka sudah tidak bisa lagi mendengarkan nasihat dari orang lain untuk kembali ke jalan yang benar. Berhati-hatilah dalam berteman karena terkadang para wanita ini sampai hati menyodorkan teman mereka sendiri untuk dijadikan korban penipuan oleh para scammer. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk memperdaya para korbannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun