Tanggal 12 Oktober 2013 adalah pertemuan perkuliahan olimpisme yang ke-5. Pembelajaran diawali dengan membaca doa sebelum belajar yang dipimpin oleh Om Jay
Setelah membaca doa, Om Jay memperlihatkan sebuah video yang sedang trend saat ini. Video ini berjudul Malu Tapi Mau yang bisa Anda lihat di http://www.youtube.com/watch?v=EfFtCtLHvBY
Dari video ini dapat kita simpulkan bahwa inilah yang menjadi tantangan kita sebagai calon pendidik karena generasi muda terus berubah karena adanya pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, guru harus bisa menjadi teladan untuk siswanya. Dengan menjadi teladan, guru diharapkan mampu membentuk karakter-karakter siswanya.
Masuk ke dalam materi perkuliahan, Olimpisme pertemuan ke-5 membahas Olimpiade sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa.
Suatu realita yang terjadi baru-baru ini yaitu hilangnya artefak di museum nasional. Satu hal yang dapat menjadi bahan renungan kita. Sebagian besar orang menyalahkan pemerintah akan ketidakmampuan menjaga warisan budaya. Lalu,jika kita melihat kepada diri kita sendiri, kapan kita terakhir ke museum? Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kewajiban memahami budaya bangsa kita sendiri. Memahami merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita dalam menjaga budaya bangsa.
Definisi dan filosofi budaya: suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Manfaat memahami budaya bangsa:
- Sumber pengetahuan yang begitu luas dan dalam tentang sebuah bangsa
- Mendorong munculnya upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya
- Membangun saling pengertian, meningkatkan komunikasi/interaksi dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial
- Sebagai langkah menuju perdamain dunia
Dengan berbudaya, seharusnya masyarakat dunia hidup dalam damai dan harmonis tetapi fakta yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kini, baik dalam negeri maupun luar negeri, masih banyak terjadi konflik yang mengandung SARA dan perang. Perilaku manusia menjadi seolah tidak berbudaya. Mengapa hal itu terjadi? Beberapa sosiolog dan budayawan berpendapat bahwa kurangnya pemahaman terhadap suatu bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa sebagai salah satu penyebab meluasnya konflik sosial di dunia.
Melihat fakta tersebut, Jacques Rogge, Presiden IOC menyampaikan "Our World today is in need of peace, tolerance, and brotherhood" dan "The values of Olympic games can deliver these to us". Penyelenggaran olahraga multi even yang diselenggarakan secara berjenjang dan bermuara pada prestasi olimpiade, meruapakan gerakan dunia yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat dunia terhadap budaya berbagai bangsa yang pada akhirnya terbangun saling pengertian, toleransi, dan perdamaian dunia.
Rasanya tak lengkap kalau kita belum melihat cuplikan video Olimpiade.