Mohon tunggu...
Agustine Dwi Kurniawati
Agustine Dwi Kurniawati Mohon Tunggu... -

a college student who is majoring in mathematics education

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penanaman Olimpisme untuk Membangun Lingkungan yang Kondusif (Orientasi Sekolah-sekolah Modern)

29 Oktober 2013   21:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Pembekalan Multi Kompetensi Kepada Siswa

-Intellectual Development (Pengembangan Intelektual)

-Emotional Development (Pengembangan Kematangan Emosional)

-Adversity Developent (Pengembangan Ketangguhan Diri)

Pengembangan multi kompetensi sangat dibutuhkan oleh siswa karena menurut pendapat para pakar SDM (Dr. Daniel Goleman, Prof. Michael Porter, Prof. Gay Hendrick, Dr. Kate Ludeman) bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 20% IQ, 50% EQ, dan 30% AQ. IQ merupakan hard skill sedangkan EQ dan AQ merupakan soft skill. Dengan pengembangan hard skill dan soft skill secara terpadu, akan terbentuk pada diri siswa kepribadian yang optimis, mandiri, dan survive.

Dari uraian di atas, pengembangan soft skill pada siswa adalah hal yang harus dilakukan oleh pendidikan di Indonesia. Penanaman nilai-nilai olimpisme merupakan pendekatan yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Olimpisme merupakan suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan. Olimpisme mengharmonikan olahraga, budaya, dan pendidikan.

Nilai olimpisme sangat relevan dengan tuntutan ingkungan eksternal pendidikan karena nilai-nilai olimpisme yang terkandung adalah visioner (tujuan jangka panjang), peaceful (kedamaian), no discrimination (tidak diskriminatif), mutual understanding (saling memahami), friendship (persahabatan), solidarity (solidaritas), fair play (kejujuran, adil, wajar), excellence (keunggulan), fun (kesenangan), respect (menghargai), human development (pengembangan diri), leadership (kepemimpinan), motivation (semangat, pantang menyerang), dan team work (kerjasama, sinergi). Lebih lanjut, motto olimpiade merupakan kriteria manusia yang profesional. Citius (paling cepat dalam beradaptasi), Altius (memiliki prestasi/kinerja yang paling tinggi), Fortius (memiliki daya saling paling kuat).

Penanaman nilai-nilai olimpisme di lingkungan pendidikan akan efektif bila dilaksanakan secara sistematis. Sistematis maksudnya, penanaman nilai-nilai olimpisme merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum pendidikan dan menggunakan metode proses dinamika kelompok atau quantum learning process. Dukungan dan komitmen dari berbagai pihak juga sangat diperlukan untuk memberikan hasil yang maksimal dalam pengembangan soft skill siswa-siswa di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun