[caption caption="Keep smile"][/caption]
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal
Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam,
Ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan,
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa,
Ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari,
Ada waktu untuk memeluk, ada waktu menahan diri dari peluk,
Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi,
Ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk tertawa,
Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci,
Di sini kami melewati banyak waktu. Di NUSANTARA SEHAT ini.
Waktu-waktu ini berlalu dengan lembut dan menghampiri kami satu per satu…
Inilah yang kami rasa,
Kami berjalan di nusantara sehat ini bersama-sama. Memiliki senyum dan tangis serta melangkah bersama. Memunculkan berbagai jenis kepribadian di 6 pasang mata di rumah yang sama, dan dapur yang sama, serta senyum yang sama.
Banyak suka dan duka yang diajarkan pada tubuh ini, jiwa ini, dan roh ini.
Kami melewati waktu menangis, waktu membenci, dan waktu tertawa.
Kaki melangkah dengan hentakan yang sama namun seringkali terdengar juga ribuan hentakan yang berbeda
Lima menit dapat menimbulkan perubahan pada setiap karakter
Hatipun dapat menangis dalam hitungan detik…
Dinusantara sehat ini…
Menempa pribadi yang cemburu menajdi pribadi yang penuh kasih
Pribadi yang pemarah menjadi sabar
Banyak yang berubah di sini kawan..
Warna kulit pun bisa berubah dalam waktu sebulan, bahkan gaya bahasa pun bisa berubah, serta berat badan pun berubah kawan…
Bagiku hidup di nusantara sehat adalah proses hidup yang sederhana…
namun dapat menjadikan pribadi yang diluar dari sederhana.
Nusantara sehat itu, pikirku…nusantara sehat itu, …
Indah namun menyakitkan
Sedih namun menyenangkan..
Indah ketika kita dapat berkumpul di meja makan bersama teman teman sambil tertawa
Meski menu makanan bermodel sama selama satu minggu
Indah ketika program-program berjalan lancar, liburan bersama sambil melontarkan canda tawa…
Namun….
Sedih ketika harus ada percekcokan di meja diskusi yang mengutamakan egonya sendiri
Sedih ketika harus di tolak sebagai orang baru
Pantulan senyum di 6 pasang kaki ini, mengembara disudut-sudut desa. Diantara 6 pasang kaki ini terdapat perpecahan, pertengkaran, kegelisahan, kerinduan, namun disaat demikian timbul kasih yang menyejukkan hati kami. Meski marah namun mengasihi, meski kecewa tapi peduli…
Nusantara sehat itu, pikirku… Memunculkan kesabaran
Sabar ketika kita diabaikan, ketika kita disakiti, ketika sahabat lain tak acuh
Sabar, meski hujan dan lumpur di lalui.
Sabar meski pulang malam dengan baju basah dan perut lapar
Sabar meski rindu pada keluarga sering diabaikan
Nusantara sehat itu memunculkan peduli…
Peduli ketika orang lain menyampaikan pendapat, peduli ketika sahabat kita menangis diam-diam di sudut kamar, peduli ketika sahabat kita merintih sakit…
Nusantara sehat itu seorang ibu, atau seorang ayah…
Menjadi seorang ibu/ayah, ketika sahabat sedang berada dalam kondisi yang salah
Ibu/ayah ketika sahabat kita rindu keluarganya..
Ibu/ayah ketika sahabat kita merasa kesepian…
Nusantara sehat itu mengajarkan kita tidak manja ketika sedang sakit, tidak menangis ketika rasa ingin pulang.
,Tidak menangis ketika air mata sudah penuh di pelupuk mata, Nusantara sehat itu mendewasakan kita, membuat kita belajar rendah hati.
Nusantara sehat itu, banyak tawa dan gurau…
Mendaki bukit bersama, lewati tanah berlumpur, dan mandi di sungai yang tak ingin lagi kulihat warnanya…
Nusantara sehat itu harus bertahan,… sahabat
Nusantara sehat itu berjuang...
berjuang untuk melakukan tugas yang telah dipercayakan pada kita
Nusantara sehat itu penuh kejutan...
kejutan tawa dan tangis yang mendewasakan
Nusantara Sehat itu perjodohan yang terselubung
Nusantara sehat itu… terima kasih Tuhan
Terimakasih atas semuanya,
Terimakasih untuk penempatan ini,..
Terimakasih untuk Sahabat satu tim…terimakasih untuk tawa dan tangis yang pernah kita rasa.
Meski banyak gesekan, atau bahkan tabrakan tapi… hal itu membuat ku banyak belajar
Belajar bersyukur, belajar menerima, belajar setia, dan belajar mengasihi.
Satu Hal yang ku yakini, Tuhan begitu sempurna menempatkan kita pada orang-orang yang tepat. Tepat untuk mengikis kita menjadi bejana yang mulia.
Tuhan menempatkan kita pada orang-orang yang berbeda, agar kita mengetahui cara menyatu untuk menjadi satu di dalam perbedaan.
Waktu-waktu Ini Indah… Only His Grace
#NUSANTARA SEHAT BALAI KARANGAN
BHINEKA TUNGGAL IKA
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H