Nusantara  Sehat?, Dalam benakku hanya pengabdian saat itu.Karena disebutkan internert mengabdi 2 tahun di DTPK ( Daerah Terpencilperbatasan dan Kepulauan). Dengan Niat tulus dan tidak memikirkan gajinya. Akumendaftarkan diri. Nusantara Sehat Bacth 1 Tidak pernah mengetahui salleryNusantara Sehat perbulannya. Jadi saya meyakini bahwa bukan saya saja saja yanghanya niat mengabdi, tapi teman-temanyang lain juga pasti memikirkan hal itu. "Yang penting bisa mengabdi di pelosok"pikirku dalam hati. Aku mulai mendfatar secara online. Tahukah teamn-teman, akumendaftar di hari terakhir jadwalpendaftaran ditutup.
Pulang dari bekerja di sebuah apotek sekitar jam 10, aku dijemput abangku dan kami mampir ke warnet (Warung internet) untuk mendaftar.
1 HAL YANG PENTING SAAT MENDAFTAR ONLINE ATAU TAHAP 1 ini.Isilah ESAI ANDA DENGAN SEJUJUR-JUJUNYA.
Hari sebelumnya saya sudah menuliskan jawaban esai di sebuahkertas dengan tulis tangan. Jadi di warung internet, abang saya yang mengetikdan saya yang mendiktekannya.
Harapan dan angan-angan untuk lulus, Â tidak terlalu besar saat itu.
Tapi sekali lagi yang paling saya ingat, saat mengisi Esaisaya mengisinya dengan setlus hati. Karena saya juga berpikir ini hanyapengabdian. Belum memikirkan gajinya. Tetap berserah pada Tuhan itu sudah pasti.
Saat lulus administrasi yang 1, cukup tidak percaya dan cukupkhawatir. Sebab ujian tahap ke 2 nya di Jakarta.
Mama awalnya tidak mengizinkan karena takut aku hilang, tapipuji Tuhan dia IZINI juga. Saat test tahap ke 2, aku hanya mempersiapkan fisikdan baca-baca test psikolog yang ada di internet.
Saat ujian, agak deg-deg an juga. Jadi yang pertama itu kitadi suruh mengisi tentang kepribadian kita. ada kelebihan, kekurangan kita. Laluada juga test koran, Saat test koran aku agak-agak cepat mengisinya yangpenting tetap tenang. Dan ada test menggambar juga. Aku tidak pintarmenggambar, lalu aku menggmbar seorang bapak yang sedanga menyiram tanaman.Yah, aku pikir seorang pekerja yang memberi kesejukkan karena ada air. Saatujian aku cukup tenang dan tetap berjaga-jaga dalam doa.
Tetap berserah aja. Lalu ada juga FGD, jadi saat itu kami sekitar 6 orang dikumpulkan dalam ruangan yang profesinya berbeda. Bagian ini menurutku sangat penting, sebab saat FGD kita di pantau oleh tim penilai. Jadi kita diberi kertas yang berisi masalah. Awalnya kita disuruh membaca masing-masing dan menjawab masing-masing. Setelah itu kita mulai disuruh untuk berdiskusi.
Ya, seperti yang saya bilang, saya TETAP TENANG. Diskusi pundimulai dan ada perbedaan pendapat dalam mengambil keputusan, lalu saya mencobauntuk mulai berbicara , serta mencoba menenangkan situasi yang agak memanas.
Puji Tuhan  FGD selesai, kami menunggu antrian kembali untuk proses tahap wawancara.
Deg-degan juga, saya harus pergi kekamr mandi untuk menenangkan hati. Pasti setelah itu Doa yang paling utama. Jadi sepanjang tahapan seleksi saya berdoa.
Tibalah saya di panggil untuk wawancara.
Yang mewawancarai saya Cuma 2 orang ibu-ibu muda dan cantik.
 Ini pengalaman pertama kali di wawancara seumur hidup. Puji Tuhan, Pertanyaan yang di sampaikannya seputar ESAI.
JADI ESAI YANG SAYA TULIS SAAT DAFTAR ONLINE DI TANYAKANKEMBALI. Jadi saya harus menjawabnya dengan jujur dan dengan apa adanya sayasaat itu. Karena bagi saya, jika saya berbohong, pasti mereka mengetahuinya.Ada pertanyaan yang tidak saya jawab pada saat itu, saya bilang kami belummempelajarinya pak, mungkin setelah ini saya akan mencari tahu tentang itu.
Terlepas dari ada pertanyaan yang menegangkan, sayang cukup bahagia saat di wawancara, para penilainya rileks dan membuat saya menjadi tidak tegang.,
Yang saya ingat yang ditanyakan ...
1.    Bersedia di tempatkan di pedalaman, tidak adaair dan tidak ada listrik? bersedia
2.    Gajinya sedikit lo, kamu mau dengan gaji yangsedikt? Jawaban saya, menurut saya pak sudah bisa makan dan minum itu sudahcukup pak, yang saya tahu hidup tidak perlu berkelebihan. Sederhan bukan?
Itu yang saya ingat dalam Firman Tuhan, Paulus berkata Makan dan minum saja sudah cukup.
3.    Kamu anak paling kecil, yakin kah jikapenempatanya di Papua? Jawaban saya, mamak dan bapak sudah memberi izin pak,dan saya yakin Tuhan menjaga kita dimanapun berada.
Sejauh ini itu yang saya ingat, masih adabeberapa pertanyaan yang lain.Dan Puji Tuhan hasilnya LULUS
Kamu tahu sepanjang seleksi yang ada dalamhati saya adalah DOA. Saya hanya ingin KEHENDAK TUHAN YANG JADI, JANGANKEHENDAK SAYA, DAN DI BALIK ITU AKU MELAKUKAKAN TUGAS UNTUK MENGIKUTI SELEKSIDENGAN SUNGGUH2.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H