Bantul (MTsN 2 Bantul) -- Kepala Tata Usaha (TU) MTsN 2 Bantul, Isnani Nurul Huriyah menghadiri undangan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY dalam kegiatan Evaluasi Implementasi Piloting Program Gizi untuk Prestasi atau Nutrition Goes To School/Madrasah (NGTS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara diselenggarakan pada hari Senin (14/4) bertempat di Ruang Rapat PTSP Kanwil Kemenag DIY.
Dalam sambutannya Kepala Kanwil Kemenag DIY, Ahmad Bahiej menyampaikan Kanwil Kemenag DIY melalui Bidang Pendidikan Madrasah (Dikmad) menjalin kerja sama strategis dengan SEAMEO RECFON, Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) dalam Program Piloting Pengembangan Model Madrasah Sehat melalui Program Gizi untuk Prestasi atau NGTS. "Kerja sama tersebut bertujuan untuk memperkuat integrasi antara peningkatan mutu pendidikan dan penguatan kesehatan siswa madrasah. Program kesehatan seperti ini berperan penting dalam menyiapkan generasi yang sehat, baik secara jasmani maupun rohani dalam menjawab tantangan perubahan zaman, di mana masyarakat Indonesia yang dulunya hidup dalam tatanan agraris kini bergerak menuju masyarakat industri," tandas Kakanwil.

Sementara itu Kabid Penmad Kanwil Kemenag DIY, Abd. Suud menyampaikan Tagline Madrasah Jogja Istimewa ada 3 indikator: 1. Peningkatan kualitas dan prestasi guru, siswa, serta lembaga. 2. Penguatan pendidikan karakter 3. Kesiapan menghadapi era modern. "Prestasi siswa dan 3 indikator di atas tidak bisa diraih apabila siswa kurang sehat, Sudah diawali dengan Program Stunting era kepemimpinan Jokowi dan dilanjut Program Makan Gizi Bergizi (MGB). NGTS merupakan program piloting untuk pengembangan model madrasah sehat yang telah diimplementasikan sejak April 2024, dengan 10 Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai piloting. Di tahun 2025 ditambah 5 Madrasah sebagai piloting. Program ini melibatkan seluruh warga sekolah, termasuk guru, kepala sekolah, komite, dan kantin madrasah, untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung prestasi siswa," papar Suud.
Ketua SEAMO, Herquntanto mengatakan bahwa SEAMEO RECFON adalah Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition atau Pusat Pangan dan Gizi Regional Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara. SEAMO terbentuk tahun 1961 sebelum ASEAN berdiri. Ada 26 center di 11 negara, di bidang kesetaraan gender, IT, dll. "Implementasi Program NGTS bisa berlanjut terus, dengan koordinasi lintas sectoral, dan menjadi proyek percontohan se-Indonesia. 10 Madrasah Ibtidaiyah yang menjadi piloting bisa menjadi mandiri dan menjadi mentor atau mengimbaskan ke madrasah lain," ungkap Herquntanto.
Agenda diakhiri dengan penandatanganan MoU antara Kanwil Kemenag DIY dengan FKM UAD. (Agt)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI