Mohon tunggu...
Agustina Rizky
Agustina Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta, program studi Administrasi Publik, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Sosialisasi Pendidikan Berkarakter pada Anak di Dalam Keluarga

3 Januari 2023   11:07 Diperbarui: 3 Januari 2023   11:19 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut kalian sosialisasi itu apa sih? sosialisasi adalah proses belajar individu agar bisa mengenal dan mengembangkan dan bisa bergabung menjadi anggota masyarakat supaya bisa ikut serta kegiatan yang berada di dalamnya. Sebenarnya, sosialisasi sudah dilakukan oleh masyarakat sejak lahir hingga berjalannya waktu. Maka dari itu, pada saat masyarakat tersebut sudah mulai bertahap sosialisasinya harus dikembangan agar pengetahuan masyarakatnya luas. Apalagi untuk anak, sosialisasi tersebut sangat penting bagi mereka karena untuk mengembangkan karakter pada anak didalam keluarga.

Dari yang sudah disampaikan diatas mengenai sosialisasi, bahwa sosialisasi tersebut tidak hanya mengenai pengertiannya saja tetapi sosialisasi mempunyai banyak penjelasan terkait bentuk-bentuk media pada sosialisasi, serta jenis-jenis sosialisasi. Mungkin ada yang bertanya-tanya apa aja sih bentuk-bentuk media pada sosialisasi?Setelah ini, materi akan dijelaskan.

Bentuk-bentuk media pada sosialisasi itu ada 3, yaitu Keluarga peran keluarga, sekolah kelompok pergaulan/teman sepermainan, serta media massa. Keluarga peran keluarga adalah dari keluarga dapat memperlengkapi keimanan serta ketaqwaan dan pemahaman pada lingkungan keluarga. Pada peran keluarga ini mempunyai dua macam pola sosialisasi loh temen-temen,apa aja sih? Sosialisasi Represif, sosialisasi yang mengutamakan ketaatan pola perkembangan pada anak kepada orang tuanya.

Ciri dari Sosialisasi Represif apa aja sih? Cirinya itu seperti memberi hukuman  agar anak tersebut tidak mengulangi lagi, kepatuhan dan kesopanan anaknya terhadap orang tua, dan sosialisasi tersebut tertuju kepada para orang tua, serta anak harus memperhatikan harapan dari orang tuanya. Ciri-ciri selanjutnya yaitu,sosialisasi partisipati adalah sosialisasi yang mengutamakan adanya sebuah keikutsertaan pada anak. 

Ciri dari sosialisasi tersebut adalah seperti halnya memberi imbalan pada anak karena anak tersebut sudah mencapai prestasi yang bisa membuat orang tua nya bangga atas prestasinya, memberi otonomi kepada anak contohnya seperti memberi sedikit ruang kebebasan pada anak dan memberikan beberapa pilihan terbaiknya agar anak tersebut paham yang dimaksud oleh orang tua nya, memperlancar komunikasi kepada anak agar anak tersebut bisa terbuka dan tidak mengucilkan diri supaya tidak menjadi beban untuk dirinya walaupun itu kecil.

Serta dari orang tuanya harus memperhatikan apa yang diinginkan anaknya seperti,pada saat anak memilih jurusan dan kampus yang terbaik menurut anak dan anak tersebut berhak menentukan pilihannya, orang tua hanya memberikan pertimbangan dan saran yang baik dan tidak baik dengan dilakukannya interaksi maupun sosialisasi.

Bentuk media sosialisasi selanjutnya itu ada, sekolah kelompok pergaulan/teman sepermainan. Contoh dari sosialisasi tersebut sudah pasti bersifat otoratif, seperti berinteraksi dengan teman yang seumuran pasti kalo anak bisa berinteraksi dengan teman seumurannya akan bebas tanpa ada paksaan dari siapapun. Anak tersebut juga akan mengerti saat dimana ia harus menolak baik-baik atau menerima perilaku yang baik maupun tidak baik sesuai dengan nilai dan norma sosial yang sudah berlaku. Untuk bentuk media sosialisasi yang terakhir itu ada media massa, seperti cetak atau elektronik. Contohnya itu misal pengaruh negatif media cetak.

Selanjutnya, jenis-jenis sosialisasi menurut kalian itu ada berapa sih?iya benar, jenis sosialisasi dalam masyarakat itu dibagi menjadi dua. Sosialisasi primer, dan sosialisasi sekunder. Ada yang tau ga ya sosialisasi primer itu apa? Iyaa bener sekali, pada sosialisasi ini menegaskan bahwa halnya sosialisasi tersebut mengharuskan berpartisipasi seseorang dalam proses sosialnya. Seperti anak-anak yang sudah bisa menaati nilai serta norma dan di beri pujian, sedangkan anak yang belum bisa memahami dan menaati harus terus diajarkan dan dibimbing perlahan-lahan, serta diluruskan jika anak tersebut terjadi penyimpangan. 

Contoh dari sosialisasi primer itu seperti, orang tua mengajari anaknya bagaimana cara makan, mengajari bagaimana cara buang air besar,yang tidak ketinggalan pasti orang tua akan mengajarkan anak nya untuk berjalan. Setelah itu, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuannya maka dari itu kita sebagai orang tua harus melakukan yang seharusnya tidak boleh diikuti oleh anak kita, tidak hanya dari sikap dan tingkah laku saja yang akan di ikuti oleh anak tersebut tapi dari cara bicara pun akan diikuti oleh anak tersebut lebih baik jika kita berada di depan anak kita berbicara yang baik-baik saja.

Lalu, ada jenis-jenis sosialisasi yang kedua atau bisa disebut yang terakhir yaitu, sosialisasi sekunder. Apa sih sosialisasi sekunder itu? Proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer menjadi keluarga, berarti sosialisasi sekunder ini dapat memperkenalkan individu kedalam kelompok-kelompok tertentu yang mungkin itu baik dan berada didalem keluarga. Contohnya seperti, para bapak-bapak mengikuti rapat perkumpulan yang akan diadakan dideket lingkungan rumah. Bapak-bapak tersebut mengdatangi rapat para RT dan RW, setelah itu membahas persoalan lingkungan serta bekerja sama dan berbincang dengan teman sebaya..

Penjelasan yang diatas tidak hanya mengenai bentuk-bentuk dan jenis-jenis sosialisasinya saja nih teman-teman, ada tujuan sosialisasi. Berikut penjelasan yang akan dipaparkan mengenai tujuan sosialisasi. Tujuan nya apa aja sih yang termasuk kedalam sosialisasi? Ada beberapa tujuan dari sosialisasi, antara lain sebagai pembentukan karakter anak didalam keluarga serta anak tersebut bisa menjadi karakter yang disiplin dan beraturan, untuk memberi edukasi kepada anak,mana lingkungan sosial budaya yang baik dan lingkungan yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun