Tanggal 6 Januari 2025 rupanya memberikan dua kabar tak terduga buat saya. Pertama, MU mampu menahan imbang Liverpool. Kedua, STY resmi diberhentikan PSSI alias dipecat.
Kedua kabar tersebut sama-sama merupakan kejutan. Bedanya, kabar pertama merupakan kejutan yang bikin senang. Adapun kabar kedua bikin saya terkejut.
Sebetulnya mood saya sudah baik dengan hasil yang dicapai MU pada Senin dini hari tadi. Terlepas dari bagaimana cara bermainnya, yang jelas si Setan Merah kesayangan saya tak terbantai Liverpool.
Walaupun pendukung setia MU, saya tahu dirilah. Tidak serta-merta mengangankan menang lawan Liverpool pada masa sekarang. Namun ternyata, oh, rupanya. My MU bisa menahan imbang Liverpool.
Sungguh sebuah kabar baik pada sebuah Senin dini hari. Lumayan meningkatkan mood baik.
Akan tetapi, tepat tengah hari kejutan yang lain datang. Melalui siaran langsung kanal Youtube PSSI, saya menyaksikan Pak Erick Thohir secara resmi mengumumkan pemberhentian Shin Tae-yong (STY) sebagai Pelatih Kepala Timnas Garuda senior dan U-23.
Tentu saja ini berita besar. Hot news yang gurih. Beragam reaksi warganet membludak. Yang saya baca, mayoritas marah-marah dan tidak mendukung pemecatan STY itu. Saya sendiri bingung hendak bersikap bagaimana.
Saya tahu bahwa sejak dulu sudah ada tagar #STYout . Lebih-lebih tatkala Timnas Garuda besutannya mengalami kekalahan. Pendukung Timnas Garuda yang kecewa pasti menaikkan tagar itu.
Namun, saya tak pernah membayangkan bahwa STY bakalan out betulan di tengah kontrak kerja. Sempat terbersit tanya di hati saya, "Kalau akhirnya dipecat begini, mengapa dulu kontraknya diperpanjang?"
Saya kemudian menjawab sendiri pertanyaan itu, "PSSI tentu tidak gegabah dengan keputusan tersebut. Dinamika kondisi dan prestasi Timnas Garudalah yang pasti menjadi penyebabnya."
Saya bukan pendukung STY garis keras. Bukan pula pembencinya. Yang saya butuhkan, siapa pun pelatihnya Timnas Garuda mampu terbang setinggi-tingginya.