Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngemil Baca demi Hindari Zoning Out saat Membaca Buku

7 November 2024   09:17 Diperbarui: 7 November 2024   09:27 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan salah paham. Ngemil baca bukanlah aktivitas ngemil sembari membaca. Sama sekali bukan begitu definisinya.

Sebagaimana yang tersurat pada judul di atas, tulisan ini mengandung saran untuk menyiasati zoning out saat membaca buku. Atau, membaca apa saja yang butuh durasi lama karena jumlah halaman yang banyak alias berlembar-lembar.

Jika cuma membaca 1 atau 2 lembar tulisan, normalnya tidak sampai zoning out 'kan? Sungguh terlalu kalau baru baca 1 halaman langsung zoning out. Kalau baru 1 halaman langsung tertidur malah bisa dimaklumi.

Nah! Setelah berulang kali mengingat-ingat, akhirnya saya berani menyatakan bahwa saya tidak pernah mengalami zoning out tatkala membaca buku. Setebal apa pun bukunya. Akan tetapi, saya lumayan sering tertidur saat membaca buku.

Zoning out dan tertidur merupakan 2 hal yang berbeda. Kalau zoning out 'kan hilang konsentrasi, pikiran mengembara entah ke mana; padahal mata terlihat memelototi lembaran buku dan tangan membalik-balik lembaran berikutnya. Sementara tertidur adalah tidur yang tidak disengaja saat membaca. Niatnya membaca, tetapi tahu-tahu mata terpejam dan tak jarang kepala terkulai di atas buku yang terbuka.

Manakah yang lebih baik? Zoning out saat baca buku atau tertidur saat baca buku? Tentu saja tak ada yang lebih baik. Keduanya sama-sama mendustakan buku. 'Kan buku mestinya dibaca baik-baik, dipahami isinya, kemudian diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi. Bukan malah dijadikan media pengantar tidur atau sarana pemantik lamunan.

Saya garisbawahi, ya. Zoning out dan tertidur sama buruknya. Sama-sama tidak memperoleh manfaat dari buku karena memperlakukan buku tidak sesuai dengan "khittah"-nya. Oleh sebab itu, perlu dicari solusi untuk menghindari keduanya. Tak lain dan tak bukan, solusi paling tepat bagi saya adalah ngemil baca.

Mungkin di antara Anda ada yang sudah pernah mendengar istilah tersebut. Iya, benar. Istilah ngemil baca itu memang saya peroleh dari Pak Hernowo Hasim. Dalam bukunya yang berjudul FLOW DI ERA SOCMED Efek-Dahsyat Mengikat Makna terbitan Mizan Kaifa (2016), beliau mengenalkan istilah Membaca Ngemil.

Apa arti Membaca Ngemil? Kurang lebih begini penjelasannya. Membaca Ngemil adalah membaca dengan cara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit. Materi bacaan dibaca dan dipahami perlahan-lahan saja. Dinikmati dengan rileks.

Tidak perlu buru-buru demi mengejar target tertentu di luar batas kesanggupan. Misalnya dalam sehari harus selesai 25 halaman. Sementara dalam sehari, kesanggupan kita berkonsentrasi membaca jauh di bawah jumlah tersebut. Apalah artinya selesai membaca dengan cepat, jika faktanya dengan kecepatan itu kita kurang paham dengan apa yang kita baca?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun