Dua malam lalu, di tengah gempuran postingan politik yang membara dan menyala-nyala, saya beruntung menemukan satu postingan Instagram Manuel Neuer. Dalam postingan yang berupa video itu, dia berbicara panjang lebar dalam bahasa Jerman. Tentu saya tak paham dia bicara apa. Namun, lumayanlah. Gara-gara berusaha menyimak "pidato" Â Mas Manu itu, saya menjadi lebih tenang.
Bukan apa-apa, sih. Seharian melakukan kegiatan luring, baru sempat cek ricek medsos saat malam dengan tujuan bersantai dan merehatkan otak sejenak, kok ya langsung terkepung narasi-narasi penuh amarah. Bagi saya yang trauma dengan hal semacam itu, kondisi tersebut sungguh mengintimidasi. Terlebih saya tak tahu-menahu duduk perkaranya. Jadi, wajar kiranya kalau perasaan saya sekonyong-konyong tercekam. Pikir saya, tak bisakah protes-protes diajukan dengan cara yang lebih tenang? Sehingga tidak perlu bikin keder orang-orang seperti saya?
Nah. Dengan latar belakang yang seperti itulah, postingan video Mas Manu (Manuel Neuer) bermanfaat sekali untuk menenangkan diri. Menjadi semacam healing peredam rasa keder.
Seperti yang saya informasikan tadi, saya tak paham bahasa Jerman. Itulah sebabnya saya kemudian mencari-cari komentar-komentar yang berbahasa Inggris. Pikir saya, berdasarkan komentar 'kan bisa diraba apa-apa yang diucapkan Mas Manu.
Benar saja. Ternyata postingan tersebut merupakan video perpisahan Mas Manu dengan Timnas Jerman. Selain menyimpulkan dari beberapa komentar berbahasa Inggris, saya pada akhirnya nekad bertanya di kolom komentar. Bukan dalam bahasa Inggris, melainkan dalam bahasa Jawa campur bahasa Indonesia. Kalau warganet lain bisa eksis dengan berkomentar dalam bahasa negara masing-masing, berarti saya juga bisa 'kan? Itung-itung mengenalkan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia kepada dunia.
Yang tak disangka-sangka, rupanya ada warganet Indonesia yang membaca komentar saya. Dia menulis jawaban, "Dia pamitan karena pensiun dari Timnas Jerman, Bang."
Baiklah. Tak jadi soal saya dianggap abang-abang meskipun perempuan tulen. Yang penting sukses mendapatkan kepastian tentang isi "pidato" Mas Manu. Sungguh menyenangkan sekaligus mengejutkan. Dari sekian banyak komentar dalam berbagai bahasa, yang mayoritasnya bahasa Jerman, komentar saya bisa ditemukan sesama orang Indonesia. Bukankah ini bukti bahwa seorang Manuel Neuer merupakan salah satu atlet kesayangan dunia?
Makin menyenangkan karena tak lama kemudian muncul postingan Manuel Neuer berikutnya. Bukan lagi dalam bentuk video, melainkan berupa deretan foto keren plus tulisan panjang, yang saya yakini merupakan versi tulisan dari postingan sebelumnya. Dengan adanya versi tulisan, para pengikut Mas Manu yang tak bisa berbahasa Jerman dapat langsung klik tombol terjemahkan, dong. Walaupun hasil terjemahan mesin kadangkala agak aneh, tetaplah sangat membantu.
Apa yang ditulis/dikatakan Mas Manu? Kurang lebih isinya mengenai ungkapan terima kasih kepada seluruh staf, supervisor, pelatih, dan rekan-rekannya di Timnas Jerman. Dia juga menyampaikan bahwa keputusan pensiun dari Timnas Jerman bukanlah keputusan yang mudah dilakukannya. Adapun keputusan tersebut diambil setelah berdiskusi panjang dan intens dengan keluarga dan teman-temannya. Mas Manu juga menyampaikan bahwa dia telah 15 tahun lebih berada di Timnas Jerman dengan jumlah pertandingan nasional 124. Tak lupa Mas Manu menyampaikan bahwa dirinya merasa terhormat telah dipercaya sebagai kapten Timnas Jerman selama 7 tahun dengan jumlah pertandingan 61.
Saya tidak tahu apakah Mas Manu menyusun sendiri teks "pidato"-nya atau tidak. Pun, tidak tahu ide pose-pose berfotonya dari siapa. Dari dirinya sendiri atau fotografernya? Namun, yang jelas hasilnya ciamik. Keren pokoknya. Semua tampak terkonsep dan artistik. Pasti yang memotretnya bukan fotografer amatiran.