Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masihkah Jogja Terbuat dari Rindu, Pulang, dan Angkringan

6 Juni 2023   22:45 Diperbarui: 6 Juni 2023   22:52 3876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan (JokPin)

Entah sejak kapan tepatnya, pertanyaan yang saya jadikan judul tulisan ini kerap melintas-lintas di benak. Yup! Masihkah Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan?

Bahkan, lambat-laun saya bertanya-tanya masygul, "Apa benar Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan? Pak JokPin enggak salah, nih?"

Kalimat "Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan" memang merupakan petikan dari puisi karya Penyair Joko Pinurbo (JokPin). Yang kemudian viral dan menjadi semacam lagu kebangsaan, bagi siapa saja yang merasa termehek-mehek pada Jogja a.k.a. Yogyakarta.

Faktanya?

Faktanya di Jogja banyak angkringan. Walaupun sekarang sebagian "dinaikkelaskan" menjadi bergaya kafe, di ujung-ujung kampung masih bisa ditemukan the real angkringan. Berarti angkringan masih valid disebut sebagai bahan pembuat Jogja.

Lalu, bagaimana halnya dengan rindu dan pulang?

Saya yakin, orang-orang yang punya kenangan menyenangkan di Jogja pastilah punya setumpuk rindu. Entah rindu nongkrong di angkringan? Entah rindu menikmati gudhegnya? Atau, entah rindu pada apa pun itu.

Sebab konon bagi tiap orang yang pernah tinggal di Jogja, semua sudut Jogja itu romantis. Dengan demikian, wajar kalau Jogja terasa '"rinduable" untuk banyak orang.

Dokpri Agustina
Dokpri Agustina
Perkara rindu tersebut hendak disimpan saja atau segera dituntaskan dengan cara pulang (berkunjung) ke Jogja, tentu tergantung pada kondisi masing-masing. Sementara tiap keputusan terkait rindu itu punya dasar pertimbangan.

Ada yang terpaksa menyimpan saja rindunya, sebab kini berdomisili di tempat yang sangat jauh dari Jogja. Tak jadi soal. Alasannya wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun