Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sekelumit Cerita tentang Pantai Baron

27 April 2023   23:14 Diperbarui: 27 April 2023   23:18 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak pantai di seantero Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya Pantai Baron. Pantai ini terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.

Kalau dari pusat kota Yogyakarta, kurang lebih berjarak 40 km. Tidak terlalu jauh 'kan? 

Akan tetapi, waktu tempuh bisa lama sekali bilamana musim liburan. Maklumlah. Namanya saja musim liburan. Kendaraan jalannya bisa padat merayap.

Pantai Baron adalah pantai pertama di wilayah Yogyakarta yang saya kunjungi. Itu pun bukan dengan tujuan piknik semata. 

Tatkala itu saya dan teman-teman seangkatan dari jurusan Sasindo UGM menjadi peserta OPSPEK jurusan. Jadi, tujuan utama ke Pantai Baron ya dimarahi dan dikerjain kakak tingkat. Hehehe ...

Dimarahi dan dikerjain dengan cara asyik, sih. Antara lain malam-malam ditutup mata rapat-rapat, lalu disuruh berjalan mengular berputar-putar. Pakai acara mendaki ke atas tebing pula. 

Tentu saya cemas. Takut terpeleset dan jatuh. Ditambah lagi dengan adanya intimidasi dari deburan ombak keras di sekitar kami. Syukurlah tatkala itu semua aman damai bahagia. Tiada insiden terpeleset.

Ketika sudah berada di atas, mata kami dibebaskan. Tak lagi ditutup. Namun, deburan ombak tetap tak terlihat. Tentu saja begitu karena hari memang telah malam. 

Tiada lentera. Cercahan cahaya dari gawai pun tak ada. Pastilah begitu. Waktu itu memang belum ada HP. Jadi, bintang-bintang redup di langitlah yang menjadi penerang kami.

Apakah kami cuma nongkrong sembari menyimak gelap malam? Tidak, dong. Kami diajak berteater di situ. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun