Masih ingat artikel saya mengenai #purapurajogging ? Semoga masih. Sekarang saya hendak bercerita tentang pengalaman tempo hari ketika #purapurajoggingdi Kampung Taman (Kampung Wisata Tamansari Yogyakarta).
Kadangkala dari barat (masuk gang di samping SDN Keputran II Yogyakarta), dari selatan (masuk gang di samping SMPN 16 Yogyakarta), dari utara (masuk lewat jalan di belakang Pasar Ngasem), atau dari timur.
Akan tetapi, kalau masuk dari timur kami akan belok ke kiri atau ke kanan sebelum sampai di gerbang utama Tamansari Water Castle. Melipir lewat jalan lain, dong. Tidak melalui gerbang utama yang ada loket tiketnya.
Mengapa? Karena memang tidak bisa lewat situ. Gerbang dan loket tiket masih tertutup rapat. Petugas belum datang. Pedagang pun belum ada yang membuka lapak. Baru ada petugas kebersihan.
Kok tahu kalau mereka pemandu wisata? Tentu saja tahu karena saya dan teman-teman ditawari jasa mereka. Kami dikira wisatawan luar kota yang sedang kebingungan mencari gerbang masuk Tamansari Water Castle.
O, ya. Kampung Taman termasuk ke dalam wilayah administratif Kemantren (Kecamatan) Kraton. Lokasinya memang di dalam tembok kraton. Jadi, Kampung Taman merupakan kampung njero benteng.
Wilayah Kampung Taman tidak terlalu luas. Standar sajalah ukurannya. Tidak luas sekali, pun tidak bisa dikatakan kecil.
Jika Anda pernah mengunjungi Tamansari Water Castle dan sungguh-sungguh mengeksplorasi semua spot heritage yang ada, tentu dapat membayangkan luasannya. Karena kalau mau mengeksplorasi begitu, berarti sudah menjelajahi separo kampung.
3 Fakta Menariknya
Lalu, apa saja 3 fakta menarik yang ada di Kampung Wisata Tamansari itu? Baik. Mari langsung saya sampaikan.