Nah, ini poin utamanya: KARENA INGIN. Bukan sebab merasa sungkan. Bukan sebab malu diboncengkan. Bukan pula sebab khawatir nanti istri atau pacarnya cemburu.
Ketika melihat kesungguhan penolakan saya dan akhirnya yang bersangkutan bersedia memaklumi, berarti aman. Agenda jalan kaki pada hari itu tidak mendadak batal. Menyenangkan.
Namun, sayang sekali niat dan rencana jalan kaki saya juga kerap gagal total gara-gara kejadian serupa. Hal itu terjadi jika berpapasan dengan orang yang sangat "memaksa" agar saya mau diboncengkannya.
Sudah gigih ditolak, masih saja terlalu agresif menyuruh saya naik ke boncengan sepeda motornya. Kata-kata ajakannya terasa intimidatif. Cenderung bernada tinggi dan terasa sedikit menghardik.
Contohnya begini, "Ayolah! Kelamaan kalau jalan kaki. Keburu panas ini! Apa susahnya sih, tinggal membonceng!? 'Kan lebih enak mbonceng toh, daripada jalan kaki?!"
Makin ditolak, makin memaksa. Malah seperti bertengkar. Kalau ada orang yang melihat bisa dianggap macam-macam. Entah dengan laki-laki, entah dengan perempuan, yang namanya ribut-ribut pastilah sama-sama tidak asyik.
Ya sudah. Terpaksa saya mengalah. Dengan mendongkol, naiklah saya ke boncengannya. Tentu dengan menggerutu dalam hati, "Mau jalan kaki sebentar saja kok tak diizinkan? Apa susahnya membiarkan saya jalan kaki?"
Yup! Yang semacam itulah yang bikin kacau rencana hidup. Sementara kalau dipikir-pikir, apa susahnya bagi mereka untuk membiarkan saya berjalan kaki? Toh saya tak bermaksud untuk jalan kaki Yogyakarta-Jakarta? Jadi, tak ada yang perlu dicemaskan.
Baiklah. Diambil sisi baiknya saja. Berpikir positif saja bahwa mereka melakukan itu sebab sayang dan perhatian. Iba kepada saya yang terlihat sendirian berjalan di antara desau angin persawahan dan tarian pepohonan.
Apa boleh buat? Mereka tidak tahu, justru karena ingin menikmati sensasi angin sawah itulah saya sengaja jalan kaki dari rumah menuju mulut gang.
Setelah sampai mulut gang, baru saya akan order ojek daring. Kalau titik jemputnya rumah, automatis saya hanya akan melintasi area persawahan tanpa penghayatan sama sekali.