Mohon tunggu...
Agustin Agustin
Agustin Agustin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya tertarik untuk menullis tentang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Aspek-Aspek Pembelajaran Berdiferensiasi

8 Maret 2023   13:46 Diperbarui: 8 Maret 2023   22:00 10335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses pembelajaran yang memperhatikan adanya keberagaman latar belakang peserta didik di dalam kelas agar setiap peserta didik dapat mengalami peningkatan kemampuan. Hal ini dapat diterapkan dengan memperhatikan aspek-aspek dalam pembelajaran berdiferensiasi. Empat aspek tersebut yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Konten berkaitan dengan materi yang diajarkan oleh guru atau yang dipelajari siswa. Proses berkaitan dengan bagaimana guru menyajikan materi dan apa yang dilakukan siswa di dalam kelas. Produk merupakan hasil akhir atau karya yang dihasilkan siswa sebagai bukti pembelajaran telah dilakukan. Lingkungan belajar merujuk pada lingkungan atau konteks dimana pembelajaran terjadi.

Dengan mempelajari empat aspek tersebut, sebagai calon guru (mahasiswa PPG), saya merasa terbantu untuk menyusun rancangan pembelajaran dengan memperhatikan keberagaman kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa di dalam kelas. Rancangan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang siswa, kemungkinan besar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi efektif.

Hal ini memberikan saya ide-ide dalam kegiatan pembelajaran bersama siswa yang beraneka ragam latar belakang. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pertama, saya menyesuaikan materi dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa, misalnya untuk kelompok siswa yang tergolong high-achiever diberikan tingkat kesulitan materi yang tinggi, dan untuk kelompok siswa yang tergolong low-achiever diberikan tingkat kesulitan materi yang mudah. Materi yang telah disesuaikan dengan kondisi siswa mampu mendorong mereka untuk ikut aktif dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, penggunaan teknologi untuk menyampaikan informasi kepada siswa perlu diitegrasikan karena membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih baik dan meningkatkan minat mereka dalam proses pembelajaran.

Kedua, untuk menyampaikan materi yang sudah ada, guru perlu menentukan variasi metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Beberapa strategi yang dapat digunakan yaitu pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasik proyek, dan pembelajaran kolaboratif. Dari kedua ide tersebut, perlu adanya lingkungan belajar yang kondusif dan variatif untuk meningkatkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Hal sederhana yang dapat saya lakukan yaitu mengatur tata letak ruang kelas. Tata letak ruang kelas yang baik dapat membantu siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas dan guru. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Lev Vygotsky, bahwa interaksi sosial adalah bentuk usaha meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi tersebut dapat terealisasi melalui rancangan pembelajaran yang efektif. Untuk menyusun rancangan pembelajaran yang efektif, guru memperhatikan beberapa hal terkait kebutuhan dan kondisi siswa. Guru melakukan asesmen berupa tes diagnostik untuk mengenali dan menilai kemampuan siswa. Hasil asesmen tersebut memberikan gambaran tentang minat, tingkat kemampuan, dan gaya belajar siswa yang beragam. Kondisi siswa yang beragam tentu saja membutuhkan strategi, tingkat kesulitan materi, lingkungan belajar, dan asesmen yang bervariasi untuk memudahkan mereka memahami materi. Alasan dilakukannya hal ini adalah agar kebutuhan belajar setiap peserta didik dapat terpenuhi.

Selain itu, tujuan adanya pembelajaran berdiferensiasi adalah supaya setiap siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan non-kognitif sesuai dengan kapasitas mereka, motivasi, dan hasil belajar. Hal ini juga dapat membantu mengatasi kesenjangan hasil belajar yang disebabkan oleh perbedaan latar belakang sosio-ekonomi.

Untuk dapat mengetahui keberhasilan proses pembelajaran berdiferensiasi, guru menggunakan beberapa indikator berikut ini: siswa mengalami kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar, dan adanya penurunan kesenjangan hasil belajar.

Guru yang melakukan pembelajaran berdiferensiasi dapat menerapkan Langkah-langkah berikut ini agar setiap siswa mencapai keberhasilan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing:

  • Guru mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Proses identifikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi melalui asesmen, observasi, ataupun bertanya secara langsung kepada siswa (wawancara).
  • Guru memperoleh gambaran kondisi siswa melalui proses indentifikasi. Kemudian, guru menentukan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan setiap perbedaan yang ada pada diri siswa, seperti gaya belajar, kecepatan belajar, minat, dan latar belakang.
  • Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, guru memilih bahan ajar yang dapat memudahkan setiap siswa (yang memiliki tingakat kemampuan beragam) memahami materi. Misalnya siswa yang berada pada tingkat kemampuan konkrit, hendaknya diberikan materi yang sesuai.
  • Guru juga perlu menyediakan berbagai jenis kegiatan/strategi pembelajaran untuk mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan siswa yang beragam. Misalnya, guru dapat melakukan ceramah, mengajak siswa diskusi, memerikan proyek, dan lain sebagainya.
  • Guru memberikan umpan balik kepada siswa sebagai bentuk evaluasi atas proses dan hasil belajar mereka, sehingga hal ini dapat membantu mereka memperbaiki pemahaman terkait topik yang diajarkan.

Guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan pada pembelajaran yang telah dilakukan. Pada pertemuan selalnjutnya, guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada dengan menyusun rancangan pembelajaran yang efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun