Mohon tunggu...
Agustina Genda
Agustina Genda Mohon Tunggu... Guru - Guru smk 5 Makassar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Keajaiban pohon kacang tanah

27 Desember 2024   22:53 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:53 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

         Seorang ibu yang bernama Siti tinggal di desa terpencil dan jalan setapak berliku-liku jika hendak kerumahnya, disana dia tinggal bersama suami, dua orang anaknya yang sulung bernama Arif dan yang bungsu bernama Arman, sedangkan di samping rumahnya ada ibu dan ayah dari bu Siti. Kebiasaan bu Siti dan suaminya setiap hari pergi ke kebunnya yang digarapnya sendiri bersama suaminya, jenis tanaman yang ada di kebunnya bermacam-macam ada sayur kol, bayam, sawi, terong ungu, labu siam, jagung, kacang tanah,  mentimun, wortel, lombok dan tomat. Dari hari kehari bu Siti dan suaminya memelihra tanamannya menyiram dan memupuknya, kebetulan suami bu Siti membuat sumur kecil di pinggir kebunnya agar dapat menyiram tanamannya saat musim kemarau tiba, itulah yang membuatnya betah di kebunnya sebab dia juga punya rumah kecil untuk memasak nasi,sayuran, dan lauknya dibawa dari rumah, yang paling membuatnya senang sebab setiap hari memetik sayur segar dari pohonnya kemudian langsung di masak ditungku dan menggunakan kayu bakar, setiap makan siang bersama suaminya selalu terasa nikmat apalagi udaranya sejuk dan segar.

         Tanpa terasa  semua tanaman hampir bersamaan di panen dan segar-segar jadi siap untuk di jual di pasar yang jaraknya kurang lebih tiga kilo meter dari rumahnya. biasanya sayurannya habis semua terjual karena cara jualnya lebih murah dan uang hasil jualannya di simpan separuh buat biaya sekolah anaknya. Suatu ketika bu Siti bersama dengan suaminya menanam lagi kacang dan jagung, tapi setelah sebulan ada pohon kacang tanah yang kerdil dan tumbuhnya miring kekanan, karena bu Siti penasaran sebab semuanya sama perlakuannya dan di pupuk juga maka dia mencoba untuk mencungkil pohon kacang tanah tersebut setelah beberapa menit maka bu Siti berteriak memanggil suaminya karena dia kaget menemukan emas yang jumlahnya banyak dan ada kalung model zaman dahulu serta beberapa gelang, kira-kira beratnya 30 gram. Bu Siti segera pulang ke rumah bersama suaminya dan langsung memberi tahukan ibunya tapi ibunya menyarankan untuk menjual emas tersebut supaya hasil jualan emas itu ditabung. Semenjak bu Siti menemukan emas di kebunnya, maka sejak itu pula hasil kebunnya bertambah subur walaupun tidak di pupuk jadi dia tidak pernah lagi beli pupuk bahkan sayurannya lebih subur dari pada sebelumnya, kalau dulu dia ke pasar menjual hasil kebunnya dua kali dalam sebulan tapi sekarang setiap minggu dia panen untuk di jual. Syukurlah bu Siti dapat rezeki yang tak disangka-sangka dan semoga dapat bermanfaat semuanya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun