Mohon tunggu...
Agustina Genda
Agustina Genda Mohon Tunggu... Guru - Guru smk 5 Makassar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Karya Untuk Mama

15 Agustus 2024   06:17 Diperbarui: 15 Agustus 2024   06:20 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

         Dengan penuh ketulusan dan keikhlasan seorang ibu yang telah melahirkan kita ke dunia ini, dengan tanpa pamrih dan lelah dia tidak pernah merasa bosan dan mengeluh untuk mengurus kita semua karena tujuan yang ada dalam benaknya  adalah bagaimana membesarkan dan mendidik kita semua sepenuh hati baik itu keadaan suka dan duka, sebab itu mama selalu tampil sebagai penyelamat dalam keadaan kita susah ataupun sebagai penghibur jika kita ada masalah. Walaupun mama kita letih dia tetap tampil sebagai penyelamat dalam kondisi dan keadaan apapun, oleh karena itu disamping dia sebagai penasehat juga dapat memberi motivasi kepada anaknya.

         Dengan titipan yang telah diamanahkan itu dia terima dengan senang hati bahkan mama sering berkorban untuk kita, baik itu berupa materi maupun terkadang harus korban perasaan demi buah hatinya. Alangkah banyaknya pengorbanannya untuk kita nikmati mulai dari bayi hingga dewasa bahkan sampai kita setelah berumah tangga, mama terus mengurusi hingga akhir hayatnya. Sebuah kalimat yang sering diucapkan oleh mama untuk kita selalu diawali dengan bertutur kata yang lembut agar kita bisa paham dan mengerti, tapi jangan seorang anak nada suaranya lebih tinggi dari ucapan mamanya padahal seharusnya tutur kata kita harus lebih rendah ketimbang nada suara mama.  

         Seorang mama dapat memahamkan dan mendidik anaknya oleh sebab itu tidaklah mudah karena dia dapat juga  menempuh melalui berbagai lika liku dalam kehidupan yang sangat bervariasi. Ada juga orang tua untuk mencari nafkah sangatlah susah belum lagi untuk membesarkan anaknya dan harus membiayai pendidikannya juga semua kebutuhan yang di perlukan tapi itu semua di kerjakan dengan ikhlas dan seiring berjalannya waktu maka tanpa terasa pula anaknya tumbuh menjadi remaja hingga dewasa dengan jalan yang penuh rintangan, liku dan terjal yang terkadang jatuh karena faktor ekonomi tapi itu bukanlah menjadi suatu rintangan atau penghalang walaupun masalah ekonominya sangat kurang dan bahkan berhutang jika untuk melanjutkan kehidupan setiap anak mereka harus sekolah. Perjuangan mama kita selalu sampai kepada suatu titik penghabisan sekalipun itu hasilnya gagal tapi dia tidak menganggap sebagai suatu ke gagalan dan bahkan lebih semangat untuk menjalani kehidupannya tanpa ada keluhan. Maka disuatu tempat dengan berjalannya waktu ternyata ada seorang ibu yang ditinggal  oleh suaminya  dan harus menanggung hutang yang berkepanjangan, mulai dari awal anaknya sekolah hingga sampai anak itu tamat, tapi tanpa terasa setelah lulus anaknya bekerja pada suatu perusahaan dengan gaji yang lumayan dan dapat menolong mamanya untuk membayar semua hutangnya, akhirnya dengan bantuan anaknya yang baru mulai bekerja maka sekarang hidupnya tidak lagi di selimuti oleh hutang tapi hidupnya berjalan normal dan menempuh hidup yang sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun