Mohon tunggu...
Agustina Dwi Cahyaningrum
Agustina Dwi Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik UIN Jakarta

Memiliki hobi menulis juga membaca, maka dari itu saya akan mulai belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Bentuk dan Metode Dakwah

15 Juni 2024   04:19 Diperbarui: 15 Juni 2024   05:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Agustina Dwi Cahyaningrum
(Dosen Retorika dan Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Seluruh materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus atau lokus merupakan cakupan atau ruang lingkup dakwah. Dengan demikian, ruang lingkup dakwah mencakup materi pokok bahasan dan sub-pokok bahasan, serta definisi, bentuk, unsur-unsur, da'i, mad'u, maddah (materi dakwah), dan media dakwah. Ruang lingkup dakwah juga mencakup sasaran dakwah, faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilannya, dan hubungannya dengan ilmu lain.

Dakwah dalam bahasa Indonesia memiliki arti memanggil. Kegiatan dakwah melibatkan beberapa elemen, mulai dari orang yang melakukan dakwah (da'i) maupun orang yang mendengarkan (mad'u). Jadi dakwah merupakan hasil karya manusia tersebut.

Dakwah, secara ontologis, merupakan suatu bentuk komunikasi yang khas di mana seorang mubaligh sebagai komunikator menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuannya adalah agar mad'u atau komunikan dapat berbuat amal saleh sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.

Dalil mengenai dakwah yang ditemui di al-Qur'an maupun hadits dapat dilihat dalam dakwah secara epistemologis. Dalam hal ini sumber dakwah bisa didapatkan melalui metode bayani. Metode ini bergantung pada ayat-ayat al-Qur'an dan hadits.

Manfaat dakwah bisa dilihat melalui dakwah secara aksiologis. Contoh manfaatnya yaitu bermanfaat kepada pendakwah, beliau akan mendapat pahala juga pendengarnya yang akan bertambah ilmunya.

Cakupan dakwah lainnya membahas mengenai bentuk-bentuk dakwah. Ada yang menggunakan lisan (bil lisan) dan ada juga yang menggunakan aksi (bil hal).

Dakwah bil lisan mengajarkan tiga ajaran Islam, mulai dari akidah, ibadah, juga akhlak. Dakwah bil hal lebih berfokus pada aksi sosial, pendidikan, dan bidang lainnya.

Dakwah bil hal ini lebih efektif daripada dakwah bil lisan. Karena mad'u dapat merasakannya secara langsung. Dakwah bil hal dilakukan melalui tindakan di lapangan, bukan melalui bil hikmah, diskusi, atau ceramah.

Selain kedua dakwah tersebut, terdapat penyebaran dakwah bil qalam. Maksudnya berdakwah dengan cara menulis atau tertulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun