Oleh: Syamsul Yakin dan Agustina Dwi Cahyaningrum (Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Awal mulanya retorika adalah seni berbicara, lalu berubah menjadi ilmu berbicara. Puncaknya retorika disebut sebagai tradisi verbal dan nonverbal untuk melahirkan ilmu komunikasi. Pengetahuan, pikiran, kesenian dan kemampuan berbicara disatukan oleh retorika komunikasi kontemporer.
Penggunaan bahasa tubuh, isyarat, pandangan mata, sentuhan, gerakan tubuh, dan kata-kata menunjukkan perbedaan dari komunikasi verbal dan nonverbal.
Retorika komunikasi verbal mengacu pada proses komunikasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa yang digunakan baik secara lisan maupun tulisan terdengar menarik, efisien, dan efektif. Isi kedua bahasa tersebut memiliki tiga fungsi: informasi (bersifat informatif), persuasi (bersifat persuasif), dan hiburan (bersifat rekreatif).
Proses komunikasi lisan merupakan proses penyampaian pesan dengan bahasa lisan. Prosesnya melalui komunikasi tatap muka dan percakapan langsung, contohnya pidato dan ceramah di atas panggung.
Pada masa selanjutnya, media komunikasi (televisi, radio, dan telepon) muncul. Media ini dikenal dengan sebutan media old (lama) atau media konvensional. Dengan munculnya media konvensional ini, retorika komunikasi lisan semakin berkembang. Bahkan saat ini, di era media sosial atau media baru (new media), retorika komunikasi lisan dapat digunakan melalui berbagai platform media sosial.
Kebalikannya, proses komunikasi tulisan melibatkan menulis, mengetik, dan mencetak simbol seperti huruf dan angka untuk menyampaikan pesan dengan kata-kata yang menarik, estetik, efektif, dan efisien.
Dahulu teknologi belum secanggih sekarang, penulis masih menggunakan alat tulis manual, lalu muncul mesin ketik biasa, dan seterusnya sampai bisa secanggih sekarang. Manusia zaman dahulu menggunakan kulit binatang, daun, dan kertas untuk menulis sebelum tinta ditemukan. Mereka menggunakan batu tulis yang penggunaannya hampir sama dengan kapur barus di sekolah pada tahun 1990-an.
Komunikasi melalui media tulisan terus berkembang. Koran adalah alat komunikasi pertama di Jerman pada tahun 1906 sedangkan majalah pertama kali muncul di Prancis pada tahun 1665. Namun, sebenarnya orang sudah tahu lebih dahulu pada tahun 2400-an di Mesir. Saat ini, orang dapat menulis di berbagai media baru pada media sosial.
Pernyataan sebelumnya berarti bahwa retorika komunikasi modern menggabungkan pengetahuan, pikiran, seni, dan kemampuan berbicara. Retorika bukan hanya seni berbicara dan menulis; itu adalah ilmu berbicara dan menulis yang didasarkan pada data dan penelitian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H