Mohon tunggu...
Agustina Dwi Cahyaningrum
Agustina Dwi Cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik UIN Jakarta

Memiliki hobi menulis juga membaca, maka dari itu saya akan mulai belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengetahui Bagaimana Pengembangan Bahasa dalam Retorika

6 April 2024   09:18 Diperbarui: 13 April 2024   09:35 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Retorika adalah seni atau ilmu yang mengajarkan cara-cara efektif untuk menyampaikan pesan secara lisan atau tulisan guna memengaruhi orang lain. Pengertian lainnya, retorika adalah seni atau ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk menyampaikan pesan melalui pidato secara efektif. Jadi, dalam hal ini penyampaian pesan itu bisa melalui lisan dengan berpidato atau juga bisa dengan tulisan. 

Dengan melihat pengertian di atas, maka untuk beretorika yang benar tentunya kita harus memahami atau mempelajari penggunaan bahasa yang tepat. Karena bahasa menunjukkan seberapa penting hubungan interaksi seseorang dengan orang lain. Hidup ini seringkali bergantung pada kemampuan berbicara seseorang. Apa artinya pengetahuan luas yang dimiliki otak tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan berbicara?

Lalu apakah selama ini kita sudah menggunakan bahasa dengan baik dan benar?

Ada beberapa konsekuensi logis yang terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam konteks tertentu. Dalam situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi seperti ini. Bahasa baku yang dimaksud adalah tidak banyak menggunakan istilah atau bahasa asing juga tidak menggunakan bahasa sehari-hari. 

Dalam pidato formal, menggunakan bahasa baku akan membuat pembicara terlihat sopan dan berwibawa. Oleh karena itu, pembicara harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menyampaikan pesan mereka dengan bahasa yang lebih baik dan mudah diterima oleh pendengar. 

Selain menggunakan bahasa baku, teknik beretorika yang benar adalah dengan memunculkan data dan fakta yang sesuai seperti kejadian di lapangan. Karena tujuan retorika adalah memengaruhi pendengar. 

Bagaimana prosesnya? 

Caranya adalah dengan melibatkan pengetahuan dan wawasan kita untuk memvalidasi apa yang telah kita ketahui dengan kenyataan. Jika kita tidak menggunakan data dan fakta yang benar, pendengar tidak akan percaya, dan tujuan pidato kita akan hilang. Publik tidak akan tergerak untuk mengikuti apa yang telah kita katakan sebelumnya. Nah, pengadaan data dan fakta ini bisa melalui riset yaitu dengan survei, diskusi kelompok, atau bahkan wawancara. 

Contohnya adalah ketika kita ingin mengambil tema pidato tentang gaya belajar, maka kita bisa melakukan riset dengan membaca jurnal atau terjun langsung ke lapangan. Risetnya bisa melalui survei kepada siswa-siswi yang masih bersekolah atau juga dengan guru. Pertanyaannya bisa mengenai apakah banyak anak mengalami hambatan belajar, lalu gaya belajar seperti apa yang diinginkan anak-anak. Nah, nantinya data-data yang telah didapatkan dan diakui valid akan kita olah menjadi teks pidato yang sesuai dengan kaidah retorika. 

Setelah mengetahui teknik beretorika, yaitu dengan menggunakan bahasa baku dan melakukan riset untuk mendapat data juga fakta, maka diharapkan kita bisa menyusun isi pidato sesuai dengan ketentuan di atas. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun